Terbitkan Obligasi Rp 10 Triliun, PTPN III Tunjuk Danareksa Sekuritas

NERACA

Jakarta - PT Danareksa Sekuritas dipercayakan untuk menangani penerbitan obligasi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III sebagai holding BUMN Perkebunan. Rencananya, PTPN III akan menjajaki penerbitan obligasi sekitar Rp 10 triliun.

Kata Direktur Utama PTPN III Megananda Daryono, rencana penerbitan surat utang tersebut akan dilakukan pada tahun 2013. Dimana dana obligasi akan digunakan untuk keperluan investasi dan pengembangan seluruh PTPN I-XIV, “Dana sebesar Rp10 triliun tersebut akan digunakan untuk keperluan investasi dan pengembangan seluruh PTPN I-XIV termasuk PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero),”katanya di Jakarta kemarin.

Menurut Megananda, untuk memuluskan aksi korporasi tersebut PTPN III sebagai induk (holding) BUMN Perkebunan telah menunjuk PT Danareksa Sekuritas sebagai penasehat keuangan.

Dia menjelaskan, PTPN III akan mengkoordinir penggunaan dana yang dapat digunakan dalam jangka waktu lima tahun. Meski demikian, Megananda tidak memastikan waktu yang tepat untuk menerbitkan obligasi tersebut, karena harus menunggu dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Holding BUMN Perkebunan. "Kalau PP-nya keluar tahun ini juga, ya obligasinya bisa diterbitkan. Kalau tahun depan (2013) ya tahun depan, tergantung PP," tegasnya.

Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan ekspansi PTPN meliputi pembangunan pabrik, perluasan lahan. Nantinya, ekspansi yang akan dilakukan perusahaan dengan mengkombinasikan dua sisi yaitu 'off farm' dan 'on farm.

Semua perkebunan menjadi sasaran pengembangan investasi, mulai karet, sawit dan tebu semuanya komoditas tersebut diperlakukan sama dan disesuaikan dengan kebutuhan yang paling mendesak dan strategis.

Dia mencontohkan, salah satu pengembangan investasi adalah hilirisasi industri kelapa sawit dengan membangun pabrik oleochemical dan 'fatty acid', di Sei Mangkei, Sumatera Utara, dengan investasi sekitar Rp2 triliun.

Pabrik yang ditargetkan berkapasitas 7.500 ton CPO per hari pada tahun 2018 ini akan dibangun PTPN III dan IV. Selain itu juga akan dibangun satu unit pabrik gula berkapasitas 5.000 ton tebu per hari (TCD) di Banyuwangi, dengan investasi sekitar Rp1,4 triliun.

BUMN Perkebunan juga dihadapkan pada kurangnya lahan yang mengakibatkan sulitnya peningkatkan volume produksi komoditas perkebunan. "Investasi juga untuk menambah luas lahan kebun. Selama ini kita belum memiliki "bank land", di Pulau Jawa perluasan lahan sangat terbatas," ujarnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…