Perluas Pabrik di Cikampek, Asahimas Investasikan US$ 14 Juta

NERACA

Jakarta – Produsen kaca PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) terus mengembangkan lahan dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi. Belum lama ini, perseroan telah melakukan pembayaran senilai US$ 4,5 juta kepada PT Kalihurip Indah Makmur sebagai realisasi pekerjaan tahap ketiga pengembangan lahan.

Sekretaris Perusahaan Asahimas Rusli Pranadi mengatakan, pembayaran ini dalam rangka mempersiapkan lahan untuk perluasan pabrik perseroan, “Pembayaran ini telah dilakukan pada 6 Agustus 2012 sebagai realisasi pengembangan lahan kami," katanya dalam siaran persnya di Jakarta,Rabu(8/8).

Dia menambahkan pekerjaan pengembangan lahan itu dilakukan di atas tanah milik perseroan dengan luas 60 hektare. Adapun lokasi pengembangan lahan itu berada di Desa Tamelang Kalihurip dan Purwasari, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Dimana untuk pengembangan lahan, perseroan menanamkan investasi mencapai US$ 14 Juta.

Menurut Rusli, pekerjaannya ini diharapkan akan dapat dituntaskan dalam kurun waktu satu tahun. Adapun sumber dana atas transaksi ini berasal dari kas internal dan tidak akan berpengaruh terhadap operasional perseroan.

Transaksi yang dilakukan dengan PT Kalihurip Indah Makmur ini, lanjutnya, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No.IX.E.1 tentang transaksi afilasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu.

Sebelumnya, perseroan menyampaikan rencana meningkatkan kapasitas produksi kaca otomotif dan menaikkan harga jual produknya. Kapasitas produksi untuk kaca otomotif akan ditambah menjadi sebanyak 850 ribu meter persegi per tahun atau bisa digunakan untuk 200 ribu unit mobil.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Rusli Pranadi pernah bilang, saat ini kapasitas produksi kaca otomotif perseroan mencapai 3,4 juta meter persegi atau bisa digunakan untuk 800 ribu unit mobil.

Dia menjelaskan, upaya penambahan kapasitas ini merupakan rencana perseroan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan kaca otomotif dalam negeri. "Permintaan mobil dalam negeri dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan. Melihat peluang itu kami lakukan penambahan kapasitas produksi,”ungkapnya.

Untuk merealisasikan rencana itu, perseroan telah menyiapkan dana belanja modal sebesar US$ 12 juta dollar. Sekadar tahu saja, tahun ini perseroan menganggarkan total belanja modal alias capex sebesar US$ 25 juta. Dana tersebut, selain untuk meningkatkan produksi kaca otomotif, akan digunakan untuk membeli tanah.

Tahun ini perseroan akan lebih fokus menggarap pasar dalam negeri lantaran efek krisis Eropa secara tidak langsung memberi dampak pada penjualan ekspor perseroan. Saat ini kontribusi ekspor dan lokal terhadap total penjualan masing-masing 40% dan 60%. Rusli memperkirakan kontribusi lokal akan meningkat sejalan dengan rencana perusahaan untuk fokus menggarap pasar dalam negeri. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…