Pembatasan Saham Bank Umum - Tingkatkan Modal, BSM Rencakan IPO di 2014

NERACA

Jakarta – Ambisi meningkatkan pasar syariah di dalam negeri, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berencana melepas anak usahanya PT Bank Syariah Mandiri untuk go public di pasar modal. Langkah ini dilakukan juga sebagai upaya meningkatkan likuditas modal dan sumber pendanaan mandiri tanpa bergantung pada induk usahanya.

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan, pihanya bersiap melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) anak usahanya Bank Mandiri Syariah (BSM) dan termasuk Bank Sinar Harapan Bali (BSHB), “Nantinya dengan IPO BSM dan BSHB akan mendapatkan pengaruh positif dalam penambahan modal tanpa bergantung dari Bank Mandiri, “katanya di Jakarta kemarin.

Menurutnya, rencana lebih lanjut mengenai IPO kedua anak usahanya ini masih akan mengkajinya lebih dalam pada tahun 2013 nanti. Pasalnya, perseroan masih akan melihat kondisi tahun depan apakah anak usaha sudah bisa dilepas dan butuh modal yang tidak bisa dipenuhi oleh Mandiri.

Kata Zulkifli, bila Mandiri tumbuh tentunya anak usahanya juga bakal tumbuh, sehingga kecukupan modal (CAR) akan turun cepat untuk menyuntik modal anak usaha. Maka dengan begitu, mau tidak mau perseroan harus mengizinkan mereka go public, “Namun yang pasti bukan tahun ini, karena masih punya modal Rp 67 triliun untuk mendukung mereka,”ungkapnya.

Selain itu, dia juga menuturkan, IPO anak usaha juga dilakukan terkait peraturan Bank Indonesia (PBI) terbaru mengenai pembatasan kepemilikan saham bank umum yang dikeluarkan 13 Juli 2012 lalu. Berdasarkan PBI No. 14 tentang kepemilikan saham itu, kata Zulkifli, sebenarnya kepemilikan saham mayoritas Mandiri di Bank Syariah Mandiri dan Bank Sinar Harapan Bali masih bisa dipertahankan selama good corporate governance (GCG) masih di peringkat satu atau dua.

Lebih lanjut, dia menuturkan, rencana IPO BSM akan dilakukan di awal tahun 2014. Nantinya saham yang akan dilepas ke pasar minimal 20%. Sementara untuk Bank Sinar Harapan Bali, lanjut Zulkifli masih akan dipikirkan IPOnya dengan alasan masih ada investor pribadi disana.

Tidak Terpengaruh

Sedangkan untuk Bank Mandiri sendiri, Zulkifli merasa bahwa banknya tidak terlalu terpengaruh dengan aturan kepemilikan saham bank umum tersebut.“Karena secara holding, mayoritas saham kita dimiliki pemerintah pusat,” paparnya.

Saham Bank Mandiri secara mayoritas dimiliki pemerintah dengan kepemilikan 60%, sementara kepemilikan saham Bank Mandiri di dua anak perusahaan BSM dan BSHB masing-masing sebesar 99,99% dan 81,46%. BSHB sendiri diakuisisi Bank Mandiri secara resmi mulai tanggal 3 Mei 2008.

Kemudian Zulkifli menambahkan bahwa sebenarnya anak-anak perusahaan Bank Mandiri, seperti BSM, Mandiri Sekuritas, AXA Mandiri, dan lain-lain, sudah memberikan hasil pertumbuhan sangat baik yang berpengaruh positif pada pertumbuhan laba Bank Mandiri sendiri.”Kontribusi anak perusahaan terhadap laba Bank Mandiri keseluruhan adalah 13,1% atau Rp 936 miliar pada semester pertama 2012 ini. Ini adalah hasil dari anaknya saja, belum bapaknya (yaitu Bank Mandiri),” pungkasnya.

Sebagai informasi, penyaluran kredit BSM, hingga akhir Juni 2012, mencapai Rp 39,93 triliun, tumbuh hanya 8,74% dari akhir 2011 yang tercatat Rp 36,72 triliun. Sementara untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), BSM tercatat mengelola Rp 43,31 triliun, meningkat sekitar Rp 690 miliar atau hanya tumbuh 1,6% dibandingkan dengan akhir 2011 sebesar Rp 42,62 triliun. Adapun total aset BSM pada akhir Juni 2012 tercatat Rp 49,70 triliun.

Sedangkan BSHB mencatatkan kenaikan nilai total aset 14,48% atau menjadi Rp 1,022 triliun pada pembukuan 2011 (sebelum audit). Data Bank Sinar per 2011 mencatatkan kredit sebanyak Rp 623 miliar dengan dana himpunan pihak ketiga mencapai Rp 816 miliar (sebelum audit). Untuk laba (sebelum audit), tercatat sebanyak Rp 15,2 miliar. (ria)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…