Sektor Energi Harus Diperkuat

NERACA

Jakarta-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan sektor energi memiliki ketahanan yang kuat dalam tiga hingga lima tahun mendatang. Sehingga kondisi global tidak mempengaruhi ketersediaan energi bagi konsumsi dalam negeri termasuk kenaikan harga minyak maupun komoditas lainnya.

Dalam keterangan pers usai rapat koordinasi bidang energi di Jakarta, Selasa, Presiden mengatakan harapan itu berangkat dari kondisi saat ini berupa kebijakan dan juga kinerja kementerian dan badan usaha milik negara yang bergerak di bidang energi. "Dengan kerja keras kita maka Pertamina dari lifting berada urutan ke 2 dari 21 perusahaan terbesar di Indonesia,"ujarnya.

Pertama Chevron dengan 335.000 barel lantas Pertamina 132 .000 barel kemudian Total, Conoco Philips dan CNOOC. "Ini harapan kita Pertamina menjadi tuan rumah di negeri sendiri sembari memperkuat basis bisnis,"kata Presiden.

Sementara itu saat ini Indonesia mengekspor gas sebanyak 56 % dari total produksi dan sisanya untuk pasar dalam negeri. Di lain pihak kebutuhan gas untuk industri dalam negeri semakin bertambah.

Untuk memastikan ketersediaan energi gas dalam tahun-tahun mendatang, Presiden telah memerintahkan lapangan-lapangan eksplorasi yang tengah dibangun bisa beroperasi sesuai dengan jadwal. "Bahwa gas bukan hanya ekplorasi tetapi juga infrastruktur, oleh karena itu kita gunakan produksi dan distribusi,” ujarnya

Bahkan Presiden mengingatkan pada 2018 ketahanan energi harus diperkuat.  "Kita menyoroti proyek penting untuk minyak gas. Upaya kita segera realisasi di East Natuna, Marsela, Tangguh, Cepu dan lainnya. Di Marsela, Tangguh, Cepu rata beroperasi pada 2018, Cepu tahun 2014 diharapkan sudah mengalirkan minyak buminya. Tahun 2018 ketahanan energi kita makin kuat," paparnya. **cahyo

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…