Senilai US$200 Juta - Satelit Telkom 3 Hilang Sebelum Orbit

NERACA

Jakarta--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengakui terjadi kegagalan pada satelit Telkom-3 yang diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, pada Senin (6/8) waktu Rusia. "Kami sudah mendapat informasi tentang kegagalan peluncuran satelit Telkom-3, yang disebabkan tidak berfungsinya roket Briz-M dengan secara sempurna," kata Head Of Corporate Communication and Affair (HCCA) Telkom, Slamet Riyadi di Jakarta, Selasa.

Sayangnya, Slamet belum bersedia memberikan keterangan lebih jelas terkait hilangnya satelit tersebut, karena masih harus menunggu konfirmasi resmi dari pihak ISS-Reshetnev sebagai pihak yang membangun satelit Telkom-3.

Namun Slamet hanya menjelaskan, sejumlah direksi Telkom turut menyaksikan peluncuran satelit yang menelan investasi sekitar 200 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,95 triliun itu. "Chief of the Mission satelit Telkom-3 ini adalah Rizkan Chandra yang juga Direktur Network and Solution Telkom," ujarnya.

Dari Moskow dilaporkan, pendorong roket (booster) Briz-M gagal membawa dua satelit, salah satunya milik Indonesia. “Telkom-3, ke orbit transisi yang telah diperhitungkan,” demikian badan antariksa Rusia Roscosmos, Selasa.

Rusia meluncurkan roket Proton dengan pendorong Briz-M yang membawa satelit Express MD2 dan satelit milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Telkom-3, pada 23.31 waktu Moscow (19:31 GMT) dari pusat antariksa Baikonur Kazakhstan. "Pendorong Briz-M dan dua satelit tidak terdeteksi pada orbit transisi.  Namun, sinyal dari pendorong itu diterima dari orbit darurat sementara,” kata Roscosmos dalam pernyataan di laman resminya.

Menurut data awal, Briz-M menyala sesuai jadwal, tapi pendorong itu hanya bekerja selama tujuh menit, bukan 18 menit dan lima detik seperti apa yang telah diprogamkan.

Sumber dari industri antariksa mengatakan kepada RIA Novosti bahwa satelit itu tidak mempunyai peluang untuk memisahkan diri dari pendorong dan mencapai orbit tujuan.

Dia mengatakan peluncuran roket Proton dengan pendorong Briz mungkin akan ditunda hingga para ahli menentukan penyebab kegagalan dan jadwal peluncuran akan menyesuaikan. Kerusakan pada pendorong Briz-M mengakibatkan hilangnya satelit komunikasi Express-AM4 pada Agustus 2011.

Sementara itu, satelit Telkom-3 dibuat oleh perusahaan antariksa Rusia Reshetnev bekerja sama dengan Thales Alenia Space sebagai pembuat peralatan komunikasi satelit itu. Satelit itu mempunyai transponder aktif Ku-band dan 42-C untuk menyediakan layanan telekomunikasi bagi para pengguna di Indonesia. Ini merupakan pertama kalinya Indonesia membeli satelit dari Rusia.

Sedangkan Express MD2 adalah satelit komunikasi berukuran kecil yang didesain dan dibuat oleh Khrunichev State Research and Production Space Center untuk perusahaan satelit komunikasi Rusia RSCC.

Satelit itu mempunyai transponder 8C dan 1L untuk merelay, sepanjang waktu, aliran data kepada banyak pengguna di dalam sistem penyiaran dan komunikasi satelit Rusia. **cahyo

BERITA TERKAIT

Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita

Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca  Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita

Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca  Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…