BUMN Siap Beli Inalum

NERACA

Jakarta—Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan perusahaan-perusahaan yang berada di bawah kementerian BUMN siap untuk membeli PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) jika ada perintah dari negara. "Saya tunggu kepastian dari pemerintah, jika ditugaskan (untuk membeli Inalum), saya siap," kata  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jakarta.

Dahlan sendiri menyebut PT. Aneka Tambang Tbk. sebagai salah satu perusahaan BUMN yang tertarik untuk mengambil alih kepemilikan Inalum yang 58,9 persen sahamnya saat ini dikuasai oleh konsorsium dari Jepang Nippon Asahan Aluminium.

Namun sayangnya, Dahlan tidak memberi keterangan mengenai jumlah dana yang disiapkan oleh Kementerian BUMN untuk membeli Inalum yang menurut keterangan Menteri Keuangan Agus Martowardojo telah merugikan Indonesia selama 22 tahun. "Terserah saja, mau disuruh beli, mau. Disuruh beli berapapun mau, tunggu keputusan," imbuhnya

Menurut Dahlan, mekanisme kepemilikan Inalum baru akan ditentukan setelah kepemilikan Inalum kembali ke tangan pemerintah Indonesia setelah kontrak kerjasama dengan perusahaan Jepang berakhir pada Oktober 2013.

Sementara Menurut Menko Perekonomian, Hatta Radjasa mengatakan pemerintah memastikan pada 2013, PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) akan kembali ke Indonesia secara keseluruhan. “Kesimpulannya pada 2013. Inalum, 100% (secara keseluruhan) akan kembali ke Indonesia,” ujarnya

Namun demikian, Hatta tak memungkiri perusahaan Jepang yang sebelumnya mengelola Inalum menginginkan agar kontraknya diperpanjang kembali. “Pihak Jepang menginginkan lagi. Akan tetapi yang terpenting adalah kembali 100% terlebih dahulu ke Indonesia, setelah itu akan ada perbincangan selanjutnya. Apapun akan bisa untuk dibicarakan, sepanjang menguntungkan untuk kepentingan nasional,” ujarnya

Inalum kembali berada ditangan Indonesia, menurut Hatta sangat penting mengingat kebutuhan domestik akan alumunium meningkat. “Yang jelas sekarang Inalum kembali ke Indonesia. Kemudian nantinya akan membntuk badan usaha, dan mengembangkan serta memanfaatkan Inalum,” ucapnya.

Hatta memandang Inalum banyak memiliki cadangan bauksit yang bisa dikembangkan dan menjadikan daerah di dekat PT Inalum menjadi basis alumunium Indonesia dengan cara meningkatkan produksinya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pihaknya meminta Jepang mengakhiri kepemilikannya di PT Inalum. Nantinya, ia berharap, Inalum bisa kembali ke Indonesia sepenuhnya terlebih dahulu. “Kementerian Keuangan memang meminta supaya ada pengakhiran dari kepemilikan Jepang. Dan ini semua sesuai dengan master agreement,” kata Agus.

Agus menyebutkan, dalam master agreement jelas disebutkan bahwa 10-15 tahun yang lalu, Jepang diberikan kesempatan untuk melakukan investasi tambahan. Bila investasi tambahan tidak dilakukan maka kepemilikan Jepang secara otomatis dianggap berakhir pada tahun 2013. Sekarang, yang utama adalah kepemilikan 58,9% saham Inalum oleh Nippon Asahan Aluminium (NAA) kembali ke Pemerintah secara penuh. **bari

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…