Adhi Karya Optimis Bukukan kontrak Rp 13,5 Triliun

NERACA

Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) optimis dapat membukukan kontrak baru sebesar Rp 13,5 triliun pada 2012. "Ke depan perseroan akan menargetkan kontrak baru senilai 13,5 triliun, yang diperoleh dari proyek pembangunan di Jawa Tengah senilai Rp 500 miliar, Pembangunan tol senilai Rp 331 miliar, pembangunan milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) senilai Rp 241 miliar, dan ada proyek lainnya,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk Amrozi akhir pekan lalu.

Perseroan hingga kini telah meraih kontrak baru sebesar Rp 5,7 triliun setelah memenangkan proyek lanjutan pembangunan Apron Terminal 3 Bandara Seokarno-Hatta senilai Rp 759 miliar, pada awal Agustus.

Dengan demikian, perusahaan masih harus memenuhi kontrak baru hingga Rp 7,9 triliun dalam kurun waktu kurang dari enam bulan ke depan untuk memenuhi target kontrak perseroan tahun ini Rp 13,5 triliun.

Amrozi masih optimistis perusahaannya bisa memperoleh kontrak baru sesuai target, pasalnya masih banyak proyek dari pemerintah yang sedang proses tender dan mulai kontrak bulan September.

“Kami baru saja mendapat kontrak pembangunan apron terminal 3 bandara Seotta sebesar Rp 756 miliar, itu menambah kontrak baru yang hingga Juli telah Rp 5 triliun. Kami optimis target kontrak Rp 13,5 triliun bisa tercapai karena akan tertolong proyek milik pemerintah yang mulai ramai September,” jelasnya.

Apalagi saat ini perusahaan juga mengikuti proyek di Senoro milik PT Pertamina dengan nilai investasi sekitar Rp 1,1 triliun. Nilai tersebut menurutnya memiliki kontribusi cukup tinggi untuk memenuhi kontrak baru pada Semester II/2012, bila perusahaan berhasil memenangkan kontrak.

Menurutnya, hingga Semester I kemarin, sebagian besar proyek yang digarap oleh ADHI berasal dari BUMN yang berkontribusi sebesar 44%. Menurutnya hal tersebut sesuai dengan strategi sinergi BUMN.

Sementara itu sisanya merupakan gabungan dari proyek APBN, APBD, dan swasta. Proyek yang mendominasi ialah di sektor konstruksi dan EPC yang menyumbang sebesar 97% sedangkan 3% sisanya dari proyek properti.

Beberapa proyek baru yang berhasil dimenangkan perusahaan pelat merag tersebut ialah pembangunan double track railway di Jawa Tengah senilai Rp 500 miliar; pembangunan tol Ngurah Rai-Tanjung Beno di Bali senilai Rp 331 miliar; pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan paket I Rp 253 miliar.

Selain itu, dermaga solid Jetty, LCT Jetty dan Liquid Jetty miliar PT Aneka Tambang senilai Rp 241 miliar, kemudian procurement dan instalasi Jetty dan Fasilitas milik PT Aneka Tambang senilai US$36,16 juta.

Bangun Proyek Properti

ADHI melalui anak usahanya siap membangun enam proyek properti dengan investasi awal sekitar Rp 480 miliar sebagai salah satu upaya perusahaan untuk memperbesar pemasukan melalui bisnis properti.

Amrozi menjelaskan ketertarikan perusahaan masuk ke bisnis properti untuk mendapatkan recurring income sehingga pendapatan perusahaan dapat lebih stabil. Menurutnya saat ini bisnis properti hanya berkontribusi sebesar 3% sementara 97% lainnya berasal dari proyek konstruksi. Namun dalam kurun 4 tahun ke depan, perusahaan plat merah tersebut berencana memperbesar porsi di bidang properti hingga 20% dan 80% lainnya kontribusi dari proyek konstruksi.“Kami akan memperbesar kontribusi di bidang properti hingga 20% ditahun 2016 agar pendapatan bisa lebih stabil kalau sekarang masih andalkan konstruksi. Untuk tahap awal tahun ini kami siap mengerjakan beberapa proyek properti yang dimulai tahun ini,” ujarnya

Beberapa proyek tersebut antara lain, proyek mixed used di Kalimas Bekasi Timur yang terdiri dari hotel, apartemen, dan ruko. Proyek tersebut dibangun di atas lahan seluas 11 hektar dengan nilai investasi Rp 200 miliar untuk tahun 2012 dan 2013. “Rencananya September akan groundbreaking. Dana awal Rp 200 miliar, Rp 90 miliar berasal dari hasil obligasi. Tapi kebutuhannya bisa lebih karena akan dibangun secara bertahap sampai 2015,” jelas Amrozi.

Proyek selanjutnya adalah proyek Taman Dika Cibubur dengan investasi Rp 30 miliar yang dibangun di atas lahan seluas 20 hektar yang rencananya mulai dibangun di awal 2013. Kemudian, proyek Taman Dika Cinere yang juga akan dibangun dengan investasi Rp30 miliar di atas lahan seluas 21 hektar. “Untuk Taman Dika Cinere saat ini masih proses pengukuran, setelah lebaran baru pematang lahan,” imbuhnya.

Sementara khusus perhotelan, ADHI akan membangun sebuah hotel bintang 4 di Blok M yang akan dibangun di atas lahan seluas 2.740 meter persegi yang merupakan milik Adhi. Hotel dengan nilai investasi Rp 120 miliar tersebut akan dibangun setinggi 16 lantai dengan 272 kamar. “Oktober kami akan memulai pembangunannya, akhir 2013 selesai dan soft launching. Pembukaan pertama pada 11 Maret 2014,” ujarnya.

Amrozi menuturkan, ADHI juga akan membangun dua hotel budget masing-masing Medan dan Semarang dengan tinggi sekitar 10 lantai yang rencananya baru akan dimulai pada 2013. “Kami akan bangun budget hotel sekitar 10 lantai, investasinya lebih kecil hanya sekitar Rp 40 miliar hingga Rp 50 miliar. Saat ini masih dalam proses studi kelayakan.” Pungkasnya. (didi)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…