Kurangi Saham Tidur - BEI Dorong Emiten Tingkatkan Saham Beredar

NERACA

Jakarta – Besarnya kritikan Bursa Efek Indonesia (BEI) soal maraknya saham tidur, membuat BEI terus berupaya mendorong perusahaan yang sahamnya kurang aktif atau "tidur" untuk meningkatkan porsi saham beredar (floating shares) agar lebih likuid diperdagangkan.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, upaya mengaktifkan kembali saham tidur salah satunya dengan meminta perusahaan untuk melakukan "floating shares" agar dapat meningkatkan likuiditas sahamnya, “Untuk mengaktifkan saham tidur, perusahaan bersangkutan juga harus memiliki aksi korporasi dan kinerja yang positif,”katanya di Jakarta, Rabu (1/8).

Menurutnya, saham tidur ada di semua sektor. Bahkan, di setiap pasar modal, saham tidur itu selalu ada, yang bisa dilakukan Bursa hanya mendorong agar lebih aktif. Berdasarkan, data dari bursa jumlah saham yang masuk kategori tidur diperkirakan mencapai 100 perusahaan.

Maka terkait hal itu, pihak Bursa terus memberikan workshop kepada emiten agar sahamnya di pasar lebih likuid."Saham tidur sudah cenderung berkurang jika dibanding tahun lalu,"paparnya.

Dikatakan Ito, banyak alasan yang memicu saham emiten tidak lagi diminati pelaku pasar. Salah satu pemicunya dikarenakan fundamental perusahaan yang kurang positif akibat dari dampak krisis ekonomi.

Dia mengharapkan, saham perusahaan yang tercatat di BEI aktif diperdagangkan. Hal itu merupakan pekerjaan jangka panjang, tidak bisa hanya menargetkan 1-2 tahun saja, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen menambahkan, ada beberapa emiten yang akan melakukan perubahan usaha, hal itu diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham di pasar. "Perubahan usaha merupakan salah upaya untuk mengaktifkan saham yang kurang likuid. Salah satu perusahaan yang melakukan perubahan usaha yakni PT Karewell Indonesia Tbk yang sekarang berubah nama menjadi PT Maharlika Indonesia Tbk (KARW)," kata dia.

Sebelumnya, usaha KARW bergerak di industri makanan dan tekstil, saat ini menjadi pengembangan, pembangunan, dan pengoperasian prasarana logistik maritim. Dengan perubahan usaha itu diharapkan dapat membukukan kinerja yang baik sehingga dapat mengaktifkan kembali saham perseroan di BEI.

Asal tahu saja, banyak cara dilakukan BEI untuk menghidupkan saham tidur atau mendongkrak transaksi pasar saham yang masih minim. Salah satunya, melakukan kajian terhadap saham emiten yang tidur dengan bekerjasama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Nantinya kajian tersebut dimaksudkan agar saham yang kurang efektif bisa bergerak lebih agresif. Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Frederica Widyasari Dewi mengatakan, cara tersebut diyakini mampu mengaktifkan saham yang tidur dan tentunya dapat meningkatkan perdagangan saham dan akhirnya indeks harga saham gabungan pun akan terkerek meningkat pertumbuhannya.

Membangunkan saham tidur bisa meningkatkan indeks. Pasalnya, investor akan tertarik masuk berinvestasi dan memperdagangkan saham tersebut. Lagipula tidak semua emiten yang sahamnya masuk dalam kategori saham tidur memiliki fundamental kurang baik.

Sebaliknya, analis dari Universal Broker Indonesia Satrio Utomo pernah bilang, dirinya mendukung penuh kebijakan mencabut saham-saham tidur di pasar modal karena dapat merugikan investor ritel dan juga investor institusi.

Menurutnya, BEI kedepan tidak boleh lagi mentolerir saham-saham tidur tetap berada di pasar modal dan kedepan harus menginventarisir saham-saham tersebut melalui keterbukaan informasi, publikasi atau aksi korporasinya.(bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…