IHSG Masuki Tren Aksi Ambil Untung

NERACA

Jakarta – Perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu sore ditutup terkoreksi 11,872 poin (0,29%) ke level 4.130,465. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 2,276 poin (0,32%) ke level 710,494. Aksi ambil untung membawa indeks berada di zona merah dan saham-saham unggulan yang sudah naik tinggi mulai terkena tekanan jual.

Meski inflasi naik, tapi masih di bawah prediksi pasar sebesar 0,8% sehingga efeknya tidak terlalu terasa di pasar modal. Investor lokal masih getol lepas saham. Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan, indeks dipengaruhi aksi ambil untung menyusul penguatan indeks yang telah terjadi beberapa hari terakhir, “Koreksi indeks dipengaruhi juga oleh sentimen negatif dari bursa regional yang masih menunggu pernyataan bank sentral Amerika terkait dengan kebijakan apa saja yang akan diambil,”katanya di Jakarta, Rabu (1/8).

Berikutnya, indeks Kamis diproyeksikan masih berada di zona merah dengan pergerakan indeks berada di level 4.110-4.120. Tercatat pada perdagangan kemarin, sektor saham yang mengalami koreksi dipimpin industri dasar sebesar 2%, konsumer 1,9%, dan manufaktur 1%. Adapun sektor saham yang mengalami penguatan di antaranya aneka industri 1,1%, pertambangan 1% dan infrastruktur 0,5%.

Transaksi asing tercatat hanya melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 141,057 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 160.246 kali pada volume 8,499 juta lot saham senilai Rp 4,908 triliun. Sebanyak 116 saham naik, sisanya 148 saham turun, dan 107 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 1.750 ke Rp 146.750, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 1.500 ke Rp 706.500, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.150 ke Rp 36.700, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 425 ke Rp 3.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 4.150 ke Rp 52.200, Mayora (MYOR) turun Rp 750 ke Rp 21.650, Indocement (INTP) turun Rp 700 ke Rp 20.800, dan HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 51.500.

Pada perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup melemah 27,432 poin (0,67%) ke level 4.114,905. Sementara Indeks LQ45 turun 6,163 poin (0,87%) ke level 706,607. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 77.498 kali pada volume 5,594 juta lot saham senilai Rp 2,505 triliun. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 142 saham turun, dan 100 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 1.750 ke Rp 146.750, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 1.500 ke Rp 706.500, Indomobil (IMAS) naik Rp 250 ke Rp 6.350, dan Duta Pertiwi (DUTI) naik Rp 225 ke Rp 2.975.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 3.350 ke Rp 53.000, Fastfood (FAST) turun Rp 2.800 ke Rp 11.200, HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 1.150 ke Rp 50.850, dan Mayora (MYOR) turun Rp 700 ke Rp 21.700.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka turun 12,52 poin atau 0,30% ke posisi 4.129,81, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 3,19 poin (0,45%) ke level 709,59, “IHSG turut dibuka terkoreksi mengikuti bursa regional dan komoditas," kata analis Samuel Sekuritas Christine Salim.

Dia mengatakan, harga minyak melanjutkan koreksinya ke level 87,5 dolar AS per barel. melemahnya IHSG juga dipicu dari koreksi yang terjadi di bursa Eropa serta aksi pasar yang melakukan ambil untung sebelum keputusan The Fed terkait pengucuran "quantitative easing (QE) ke-3.

Dari dalam negeri, dikatakan dia, indeks BEI cukup rawan "profit taking" setelah menguat sekitar 3,7% dalam lima hari perdagangan saham terakhir. Tercatat bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 59,42 poin (0,30%) ke level 19.737,39, indeks Nikkei-225 turun 90,06 poin (1,04%) ke level 8.605,00 dan Straits Times melemah 7,97 poin (0,26%) ke level 3.028,43. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…