Pembelian Kembali SUN Lewat Cara Penukaran

NERACA

Jakarta--Pemerintah melakukan lelang pembelian kembali sejumlah seri surat utang negara (SUN) yang jatuh tempo 2012-2017 dengan cara penukaran pada Selasa ini. Semua pemegang seri-seri SUN yang ditawarkan dapat ikut serta dalam lelang itu namun dalam pelaksanaannya jarus melalui 18 dealer utama yang telah ditunjuk pemerintah

Demikan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa,31/7. Obligasi negara penukar yang ditawarkan pemerintah adalah seri FR0058 yang jatuh tempo 15 Juni 2032 dengan tingkat kupon 8,25 persen. Harga penawaran seri FR0058 sebesar 120 persen, bunga berjalan per unit obligasi negara seri FR0058 pada saat penyelesaian transaksi 3 Agustus 2012 sebesar Rp11.045.

Penyelesaian transaksi akan dilaksanakan menggunakan sistem Bank Indonesia - Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) dan hanya dilakukan dengan peserta lelang. Penyelesaian transaksi dilakukan dengan mentransfer SUN asal ke pemerintah dan peserta akan menerima obligasi penukar dari pemerintah, serta menyelesaikan selisih tunai (jika ada).

Sementara itu seri obligasi negara yang dapat ditawarkan oleh peserta lelang adalah obligasi negara yang jatuh tempo periode tahun 2012-2017. Obligasi negara dimaksud adalah ORI006 (jatuh tempo 15 Agustus 2012), VR0018 (25 Oktober 2012), ZC0003 (20 November 2012), FR0023 (15 Desember 2012), ZC0005 (20 Februari 2013).

Selain itu FR0033 (15 Maret 2013), FR0019 (15 Juni 2013), ORI007 (15 Agustus 2013), FR0049 (15 Septembe 2013), ORI005 (15 September 2013), FR0020 (15 Desember 2013), FR0051 (15 Mei 2014), FR0026 (15 Oktober 2014), VR0019 (25 Desember 2014), VR0020 (25 April 2015), FR0027 (15 Juni 2015), VR0021 (25 November 2015), VR0022 (25 Maret 2016), FR0030 (15 Mei 2016), VR0023 (25 Oktober 2016), VR0024 (25 Februari 2017), FR0028 (15 Juli 2017) dan VR0025 (25 September 2017).

Tujuan pemerintah melakukan lelang pembelian kembali SUN dengan cara penukaran (debt switch) antara lain untuk mengurangi pembayaran kupon dengan menukar atau mengganti seri-seri kupon tinggi dengan kupon rendah. Selain itu penukaran SUN itu juga untuk mengurangi tekanan risiko refinancing serta untuk membuat pasar SUN semakin likuid. **cahyo

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…