Tunda Aksi Korporasi - Krisis Eropa Kurangi Minat Emiten IPO

NERACA

Jakarta –Berfluktuatifnya pergerakan indeks saham seiring dengan ketidakpastian krisis utang Eropa yang memberikan dampak bursa saham global, rupanya memberikan pengaruh rencana perusahaan yang akan melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen mengatakan, kabar buruk krisis Eropa membuat beberapa perusahaan menunda untuk melakukan penawaran umum saham perdana di tahun 2012, “Dari kabar manajemen beberapa perusahaan sekuritas yang ditemui memang ada yang mengatakan banyak yang menunda untuk melakukan penawaran umum saham. Hal itu dikarenakan kondisi bursa saham yang berfluktuaktif,”katanya di Jakarta, Kamis (26/7).

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya mengharapkan perusahaan tersebut dapat melakukan penawaran umum saham perdana di BEI. Menurutnya, perusahaan tersebut dapat melepas saham ke publik dalam jumlah kecil terlebih dahulu, lalu baru melakukan strategi ke depan untuk meningkatkan jumlah saham."Mereka dapat melepas saham ke publik dulu dengan jumlah sedikit lalu melakukan strategi ke depan," kata Hoesen.

Adapun salah satu perusahaan yang batal melakukan penawaran umum saham perdana pada 2012 yaitu PT Royal Chemi Indonesia. Penawaran umum saham perdana itu batal karena kondisi bursa saham berfluktuaktif.

Sebaliknya, Direktur Utama BEI, Ito Warsito mengungkapkan, setidaknya terdapat tiga hingga empat perusahaan yang akan go public setelah lebaran. Perusahaan itu akan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dan pencatatan saham perdana (listing) pada September atau Oktober 2012."Listing sebelum lebaran tidak ada, targetnya September-Oktober," kata Ito.

Menurut dia, hingga saat ini sudah ada 3-4 perusahaan yang mendaftarkan diri untuk IPO ke BEI. Perusahaan-perusahaan itu menggunakan buku laporan keuangan Maret dan April 2012. Jika mengacu buku keuangan Maret dan April, maksimal perusahaan-perusahaan itu mempunyai waktu efektif hingga Oktober 2012. Ada satu perusahaan perkebunan, pakai buku April dengan size-nya cukup besar.

Lanjutnya, dengan bertambahnya perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di BEI, dirinya optimistis target 25 emiten baru pada 2012 dapat tercapai. Hal itu dilihat dari ketertarikan perusahaan-perusahaan untuk go public.

Seperti diketahui, pada Juli 2012, setelah PT Kobexindo Tractors Tbk dan PT Toba Bara Sejahtra Tbk mencatatkan sahamnya di BEI, ada beberapa perusahaan lainnya yang menyusul masuk bursa. Di antaranya, PT MNC Sky Vision Tbk, dan PT Global Teleshop Tbk. Perusahaan lainnya adalah PT Tri Banyan Tirta Tbk, PT Gading Development Tbk, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…