NERACA
Jakarta – Dalam rangka meningkatkan bisnisnya di sektor keuangan, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) berencana mengakuisisi perusahaan pembiayaan dengan kriteria tingkat aset level menengah, untuk memperkuat bisnis perusahaan ke depan. "Kami mencari perusahaan pembiayaan dengan tingkat aset di level menengah, karena kalau asetnya terlampau kecil akan sulit untuk mengembangkannya nanti," kata Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja di Jakarta, Rabu (25/7).
Menurutnya, saat ini mulai banyak penawaran akuisisi yang datang dari perusahaan pembiayaan, namun dia tidak menyebutkan jumlah perusahaan tersebut. Pihaknya akan mempelajari kinerja perusahaan-perusahaan itu berdasarkan tingkat aset, ukuran dan kualitasnya.
Dia mengatakan target penyelesaian akuisisi akan bergantung dari kesesuaian nanti, namun dia mengharapkan proses akuisisi dapat berlangsung tahun ini."Target akuisisi kami mengharapkan bisa tahun ini, namun nanti tergantung juga dengan kesesuaiannya. Yang jelas kita akan mencari perusahaan pembiayaan yang dapat disinergikan dengan bisnis OCBC saat ini," kata dia.
Direktur OCBC NISP Thomas Arifin mengatakan dana yang diperlukan untuk akuisisi tersebut sudah dialokasikan oleh perusahaannya, namun jumlahnya sangat bergantung pada kesepakatan nanti. "Yang jelas apabila dilihat dari rasio permodalan atau 'capital adequacy ratio' kami, akuisisi memungkinkan," ujar Thomas, di Jakarta, Rabu.
Kata Thomas, apabila akuisisi terhadap perusahaan pembiayaan berhasil dilakukan, pihaknya tetap akan fokus melakukan pembiayaan pada kendaraan bermotor roda empat. Sebelumnya, Prawati Surdaudaja pernah bilang, pihak tengah membuka diri untuk melakukan akuisisi perusahaan pembiayaan. Hal itu seiring dengan penguatan struktur permodalan lewat right issue VI tahun ini.
Asal tahu saja, hasil rapat umum pemegang saham tahunan memberikan lampu hijau untuk melakukan right issue sebesar Rp 1,5 triliun. Dengan aksi korporasi ini diperkirakan CAR (capital adequacy ratio/rasio kecukupan modal) perseroan akan mencapai kisaran 15% pada akhir 2012.
Aksi korporasi ini menawarkan 1,5 miliar saham. Dengan harga eksekusi Rp 1.000 per lembar. Pada kuartal I 2012, pendapatan bunga bersih perseroan mengalami peningkatan dibandingkan 2011 pada kuartal yang sama sebesar 12%. Sementara pendapatan di luar pendapatan bunga juga mengalami peningkatan 51%.
Hingga kuartal I 2012, dari laporan keuangan, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya; antara lain, peningkatan kredit sebesar 38%, dana pihak ketiga 34%, dan laba bersih 38%. (bani)
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…