Sri Mulyani Akan "Kuliahi" Para Menteri Keuangan ASEAN

Sri Mulyani Akan “Kuliahi” Para Menteri Keuangan ASEAN

 Jakarta---Bank Dunia akan diundang dalam forum pertemuan Menteri-Menteri ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Finance Ministers Meeting (AFMM). pada 7-8 April 2011 ke 15 di Bali. Forum tersebut akan dibuka oleh Presiden SBY. Sementara Bank Dunia diwakili oleh Sri Mulyani yang kini menjabat sebagai Managing Director.  "Insya Allah (Sri Mulyani) ada di sana (AFMM) hari Jumat, dari pagi jam 9," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo kepada wartawan di Jakarta,6/4

 Menurut Agus Marto, kehadiran Sri Mulyani selaku perwakilan dari Bank Dunia tentu akan menjadi daya tarik tersendiri. Karena akan bertemu juga dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Haruhiko Kuroda, Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan, dan Deputy Managing Director International Monetary Fund (IMF) Naoyuki Shinohara.

 "Kamis, Kita akan ada retreat Menteri Keuangan ASEAN, terus hari Jumat, ada ASEAN finance minister meeting dan kemudian akan juga hadir Presiden ADB Kuroda, kemudian ada Bu Sri Mulyani dari World Bank dan Mr Shinahara dari IMF. Nanti juga ada tentu Sekjen ASEAN," jelasnya.

 Diakui Agus Marto, Presiden SBY rencananya akan membuka acara tersebut. Dalam forum tersebut Indonesia selaku tuan rumah akan membicarakan masalah insentif, arus modal yang masuk ke negara-negara ASEAN. "Dari Indonesia sebagai chairman kita di tingkat Asean akan bicara tentang bagaimana ASEAN dalam merespons insentif-insentif global,” tambahnya.

 Menyinggung soal peran G20, kata Agus lagi, Indonesia akan membahas masalah capital inflow di ASEAN. “Di G20, kita juga akan bicara tentang capital flow yang besar ke negara-negara ASEAN,” terangnya.

 Selain itu, lanjut mantan Dirut Bank Mandiri ini, Indonesia juga akan membicarakan soal ketahanan pangan, perpajakan dan lainnya. “Kita akan bicara tentang food security, kita bicara tentang taxation di ASEAN dan juga insentif di ASEAN. Yang lain adalah sesuai dengan balance shortcut dari Asean Economic Community," paparnya.

 Agus Marto menyatakan dalam kesempatan tersebut akan diadakan juga pertemuan bilateral masing-masing negara. "Jadi sekalian multilateral dan bilateral,”ucapnya singkat.

 Seperti diketahui pada Agustus 2010, sejumlah Menteri Ekonomi ASEAN berkumpul di Da Nang, Vietnam. Dalam pertemuan itu sejumlah menteri menjadi perwakilan setiap pertemuan yang akan dihadiri, antara lain Pertemuan Dewan AFTA Indonesia diwakili oleh Menteri Perdagangan Mari Pengestu, Pertemuan Dewan Kawasan Investasi ASEAN diwakili oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan, Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN diwakili oleh Menteri Perdagangan dan Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN akan diwakili oleh Menteri Perekonomian Hatta Rajasa.

 Sementara, Direktorat Jendral Kerja sama Perdagangan Internasional Gusmardi Bustami mengatakan Pertemuan para Menteri di Da Nang ini memiliki nilai strategis karena berlangsung ditengah proses pemulihan ekonomi global yang masih lemah.

 Pertemuan di Da Nang Vietnam tersebut diawali dengan pertemuan di tingkat Pejabat Ekonomi Senior, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan Dewan AFTA yang akan membahas kemajuan maupun hambatan pelaksanaan perjanjian ASEAN di bidang barang (ASEAN Trade ini Goods Agreement/ATIGA) yang menggantikan perjanjian Common Effective Preferential Tariffs (CEPT).

 Dilanjutkan dengan pertemuan Dewan Kawasan Investasi ASEAN yang akan membahas kemajuan serta serta hambatan perjanjian ASEAN di bidang investasi (ASEAN Comprehensive Investment Agreement/ACIA). "Hasil yang dicapai di tingkat Menteri Ekonomi ini selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai forum ekonomi tertinggi di bawah institusi summit atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)," ujar Gusmardi.

 Isu yang akan dibahas dalam para Menteri tersebut adalah terkait kemajuan dan tantangan dalam menjalankan ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint 2015, strategi komunikasi AEC 2015, dan laporan sementara penyusunan master plan on ASEAN Connectivity.

 Sebelum melakukan serangkaian pertemuan tersebut, rencananya juga akan didahului dengan menggelar Simposium Pelaksanaan Roadmap ASEAN bagi integrasi sektor jasa logistik. Hasil dari simposium inipun nantinya akan disampaikan kepada para menteri dalam kegiatan Public-Private Sector Policy Dialogue. Tahun lalu dilaog tersebut dilakukan dengan wakil dari sektor tekstil dan automotif ASEAN. **cahyo

 

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…