Realisasi Impor Beras Tak Sesuai Target - Musim Panen Padi Tiba, Harga Beras Bisa Turun 5%

NERACA

Jakarta – Harga beras diperkirakan berpeluang turun hingga sekitar 5% seiring mulai masuknya musim panen. Syaratnya, Bulog bisa mengoptimalkan penyerapan beras dalam negeri hingga 500 ribu ton dalam bulan April ini.

“Dengan adanya penyerapan beras dalam negeri yang besar pada April ini maka harga beras diharapkan bisa turun,” kata Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso di Jakarta, Rabu.

Menurut Sutarto, selain para petani di Jawa Barat yang mulai melakukan panen, petani di Lampung juga mulai memasuki musim panen.  

“Mudah-mudahan masih ada sedikit penurunan harga sekitar 5%. Di atas HPP-nya mentok di sekitar 10%,” ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini  harga beras cenderung stabil yaitu sekitar 10-15%  di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Kondisi ini sudah berlangsung sejak empat pekan terakhir

Berdasarkan data kementerian perdagangan dua hari lalu, harga beras rata-rata nasional untuk jenis medium tidak banyak berubah bila dibandingkan dengan awal bulan April 2011. Harga rata-rata beras medium Rp 7.055 per kg.

Untuk DKI Jakarta, harga beras relatif beragam untuk beberapa pasar. Harga beras di beberap pasar di DKI Jakarta. Misalnya di Pasar Senen Rp 7.000 per kg, Pasar Koja Baru Rp 6.500 per kg, Pasar Minggu Rp 7.800 per kg, pasar Rawamangun Rp 7.000 per kg.

Sutarto mengungkap, sampai saat ini kontrak beras pengadaan dalam negeri yang telah ditandatangani sekitar 488.000 ton. Namun, beras yang telah masuk sekitar 410.000 ton.

“Kontrak itu sudah 488 ribu ton, hari ini mungkin sudah 500 ribu ton lebih. Yang sudah masuk 410 ribu ton kira-kira posisi kemarin karena bedanya 70.000 dengan yang dikontrak sama yang masuk,” terangnya.

Sepanjang bulan April, Sutarto yakin Bulog dapat menyerap 500 ribu ton beras dalam negeri. Dengan demikian, total penyerapan beras bisa mencapai 916.000 ton.

“Kita gunakan berbagai jurus untuk penyerapan. Tapi kita juga sesuai arahan rakortas itu yang kita pakai sebagai arahan pengadaan. Kalau pengadaan semuanya kita buka, mulai dari beli ke petani, kelompok tani, kita membeli dari penggilingan-penggilingan kecil, melalui mitra, kemudian KTNA (Kontrak Tani-Nelayan Andalan), melalui satgas Bulog, kerjasama dengan BUMN, semua kita lakukan,” jelasnya.

Realisasi Impor

Dalam kesempatan itu, Sutarto mengakui, Bulog tidak bisa mencapai batas kuota impor beras yang ditentukan oleh pemerintah selama 2010-2011. Salah satu penyebabnya adalah masalah gangguan badai dalam proses pengangkutan kapal laut.

Dia menyatakan, Bulog mendapat alokasi impor beras hampir sebesar 2 juta ton.  Sutarto memperkirakan hingga batas terakhir waktu impor beras yaitu tanggal 31 Maret 2011, pihaknya hanya merealisasikan impor beras kurang dari 2 juta ton.

“Yang masuk tahun lalu (2010) 600 ribu ton. Jadi diperkirakan sekitar 1,3 sampai 1,4 juta ton yang masuk tahun ini. Maksud saya, sekarang ini kan masih ada yang di pelabuhan, bongkar, jadi kira-kira yang masuk itu 1,4 juta ton,” tutur Sutarto.

Menurut Dia, rendahnya realisasi impor tersebut disebabkan adanya badai yang menyebabkan proses distribusi beras impor terhambat sampai ke Tanah Air. Selain itu, adanya perbedaan kecepatan bongkar muat di masing-masing pelabuhan yang melayani pemasukan beras impor di dalam negeri.

“Fasilitas bongkar kita kan terbatas, bahkan di beberapa pelabuhan provinsi itu tidak secepat misal di Tanjung Perak, Tanjung Priok, tapi ini kan kita sebar ke daerah yang memerlukan. Misalnya di Malahayati, Ciwandan, NTT, Kupang, jadi nggak sama. Kecepatan bongkar tidak sama," terangnya.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…