Ekspor Toyota Tumbuh 93% - Semester I-2012

NERACA

Jakarta - Pabrikan Toyota di tanah air yakni PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekspor yang tinggi di semester pertama tahun ini. Kalau dibanding periode yang sama tahun lalu, ekspor Toyota Manufacturing tumbuh hingga 93%.

Irwan Priyantoko, Chief External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menyatakan total ekspor Toyota di periode tersebut mencapai 29.651 unit. Hasil ekspor Toyota di semester serupa tahun lalu hanya 15.338 unit. "Penjualan ekspor kami di semester satu ini tumbuh 93%," lewat rilis yang diterima Neraca, Senin (23/7).

Untuk pasar ekspor, Toyota mengandalkan dua produk yakni Fortuner dan Innova. Total ekspor Innova di periode tersebut mencapai 9.798 unit atau meroket 92,61% dari penjualan periode yang sama tahun kemarin yang cuma 5.078 unit.

Pertumbuhan ekspor Fortuner juga tidak kalah menderu. Dengan hasil ekspor sebesar 19.853 unit di semester pertama, membuat ekspor tunggangan sport utility vehicle (SUV) ini tumbuh lebih dari 90% dari penjualan ekspor di periode yang sama tahun lalu yang masih 10.260 unit.

Wilayah Timur Tengah dan Afrika masih menjadi pasar ekspor utama bagi Innova dan Fortuner. Pasalnya, kedua wilayah ini terbilang cocok bagi dua tunggangan ini.

Irwan pun optimistis, permintaan produk Toyota asal Indonesia di pasar ekspor, terutama Afrika bakal mendongkrak kinerja bisnis Toyota Manufacturing.

Saat ini, kontribusi pasar ekspor sekitar 25% dari total penjualan Toyota Manufacturing. Paling cepat dua tahun lagi, Toyota berharap kontribusi pasar ekspor bisa digenjot sampai 40%. "Permintaan mobil di Afrika sangat besar dan diharapkan terus mendongkrak penjualan Toyota," paparnya.

Selain ekspor, produksi mobil Toyota di semester satu ini juga mengalami pertumbuhan sekitar 79%. Kalau produksi mobil Toyota di semester pertama tahun lalu sekitar 44.163 unit, maka di semester satu ini sudah mencapai lebih dari 79.000 unit.

Toyota Manufacturing memang sengaja menggenjot produksi mobil di periode tersebut lewat penambahan jam kerja. Ini untuk memenuhi pesanan inden mobil Toyota yang sudah ada sejak akhir tahun.

Langkah ini sejalan dengan target Toyota Manufacturing yang bakal memproduksi 160.000 unit mobil tahun ini. Kapasitas produksi Toyota baru 110.000 unit per tahun.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…