Kementan Tambah Kuota Impor Daging Hingga 7 Ribu Ton

NERACA

 

Jakarta – Kementerian Pertanian bakal memberikan tambahan kuota impor daging sapi untuk industri pengolahan daging sebanyak 7.000 ton hingga akhir 2012. Pemberian tambahan kuota impor tersebut untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan daging terhadap jenis CL 85.

“Penambahan kuota impor tersebut sudah diputuskan dalam rapat koordinasi di Menko Perekonomian," kata Menteri Pertanian, Suswono,  di sela penutupan Hari Krida Pertanian di Gedung Kementerian Pertanian, Kamis (19/7).

Suswono menjelaskan, Kementerian Perindustrian yang merekomendasikan impor daging jenis CL 85 sebanyak 7.000 ton kepada industri pengolahan. Penambahan impor daging itu hanya untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan, bukan untuk dijual di pasar.

Itu sebabnya, dia mendukung penambahan kuota impor itu, karena industri menghadapi kesulitan pasokan. Apalagi, pasokan daging jenis CL 85, tidak dapat dipenuhi di dalam negeri. Akan tetapi, Mentan menegaskan pihaknya akan mengawasi agar daging impor untuk industri tersebut dipastikan tidak masuk ke pasar eceran. "Jika (daging impor) ini sampai merembes ke pasaran maka kami akan memberikan sanksi," jelasnya.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), kebutuhan daging sapi beku bagi industri pengolahan daging mencapai 10.500-11.000 ton per semester. Namun, pada paruh kedua tahun ini, kuota impor daging sapi beku hanya tersisa 8.300 ton.

Untuk tahun ini pemerintah hanya menetapkan kuota impor daging sapi beku sebanyak 34.000 ton yang dibagi menjadi 20.400 ton pada semester I/2012 dan 13.600 ton pada semester II/2012. Namun, jatah semester II digeser ke semester I sebanyak 5.300 ton sehingga sisa kuota semester II hanya 8.300 ton.

Sebelumnya Kementerian Perdagangan menyatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian mengenai persediaan daging saat bulan Ramadhan untuk menjaga kestabilan harga di pasar. Kemendag juga memastikan sudah berkoordinasi Rumah Potong Hewan (RPH) di daerah. “Mudah-mudahan itu terlaksana dengan baik sehingga kebutuhan konsumsi terhadap daging sapi akan terpenuhi," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Gunaryo.

Selain itu, Gunaryo mengatakan, data dari Kementan bahwa pasokan sapi yang dipersiapkan untuk semester II-2012 adalah sebanyak 150 ribu sapi untuk menjadi persediaan pada bulan Ramadhan dan hari besar keagamaan pada semester II-2012. Juga, Gunaryo menjelaskan jika kebutuhan pasar akan daging sapi telah meningkat dan harga meninggi, maka RPH akan memotong sejumlah sapi tersebut untuk memasok kebutuhan pasar.

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…