Dibandrol Harga Kompetitif - Wuling Air EV Beri Gebrakan di Era Kendaraan Listrik

“Hari ini gini belum pakai transportasi berbasis tenaga listrik, belum kekinian,”kata Edo (25), eksekutif muda di salah satu perusahaan konsultan yang terbiasa memakai skuter listrik dari tempat tinggalnya di apartemen Benhil ke kantornya di Sudirman.

Ya, dipilihnya kendaraan skuter listrik banyak pertimbangannya, seperti tenaga yang lebih efisien dari bahan bakar dan juga ramah lingkungan. Apalagi saat ini, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) sebagai energi fosil mulai mengkhawatirkan seiring cadangan yang mulai menipis. Oleh karena itu, penggunaan kendaraan berbasis energi baru terbarukan, seperti motor atau mobil listrik menjadi kebutuhan. “Kedepan, kendaraan transportasi berbasis listrik menjadi keniscayaan karena penggunaan BBM sudah tidak layak dan tidak ramah lingkungan,”ungkap Edo.

Meski kendaraan listrik belum diproduksi masal dan masih menjadi barang mahal, dirinya menyakini hal tersebut hanya tinggal menunggu waktu. Apalagi, di luncurkannya Wuling Air Electric Vehicle (Air Ev) oleh PT SGMW Motor Indonesia atau Wuling Motors di pameran GIIAS 2022 seakan menjawab kebutuhan masyarakat akan kendaraan mobil listrik yang murah tapi tetap canggih seperti kendaraan Wuling sebelumnya,”Saya cukup dibuat penasaran lihat kendaraan mobil listrik yang mini dari Wuling,” ujarnya saat menyambangi boot Wuling Motor di GIIAS 2022.

Kendaraan listrik Wuling Air EV, menurutnya bakal diserbu masyarakat lantaran harganya paling murah di industri mobil listrik saat ini. Dimana kendaraan empat penumpang yang siap mengaspal di Indonesia tahun ini dijual senilai Rp 238 juta untuk Air EV dengan jarak tempuh standar dan Rp 295 juta untuk Air EV dengan kapasitas jarak tempuh lebih panjang. Tidak hanya itu, selama pameran berlangsung Wuling juga menawarkan banyak promo dan cashback untuk pemesanan mobil listrik Wuling Air Ev sehingga banyak menyita perhatian para pengunjung.

Wawan (30), salah satu pengunjung GIIAS 2022 yang juga berkesempatan test drive atau uji coba mobil listrik Wuling akhir pekan kemarin bercerita, dalam kabin mobil terasa nyaman meski terlihat dari luar kecil. “Mobil listrik ini memiliki bantingan yang sangat nyaman meski ban yang digunakan cukup kecil. Hanya saja apakah Wuling bisa membuat mobil listrik ini begitu nyaman saat di jalan tidak mulus dan medan terjal,”tanyanya masih penuh penasaran.

Disampaikannya pula, awalnya sempat ragu dan tidak terlalu berharap lebih dengan mobil kompak mini ini. Namun setelah kendaraan dijalankan, suspensinya cukup lumayan nyaman. Dimana suspensi depan maupun belakang Wuling Air EV sangat ampuh meredam guncangan. Kontur permukaan paving block yang tidak mulus juga mampu diserap dengan baik. Kebisingan ban juga tidak sampai menerobos ke dalam, sehingga kesenyapan kabin tidak terganggu.

Lalu soal kelebihan lainnya adalah layar speedometer di dashboard yang lebar terkesan mewah serta elegan dan lega. Sementara, lanjut Wawan, kecanggihan teknologi ada di kunci mobil. Dimana ketika membuka pintu mobil seluruh panel indikator yang ada di dalam lansung menyala. Begitu juga saat mengunci. Bahkan Anda tidak perlu khawatir ketika kaca mobil tidak tertutup saat mobil dikunci. Pasalnya saat tombol mengunci ditekan, maka seluruh kaca mobil yang masih terbuka akan menutup seluruh jendela.

Rasa penasaran mobil listrik Wuling Air EV, apakah worth it dengan harganya dan segala fitur canggih yang ditawarkan datang dari pengusaha jalan tol Jusuf Hamka atau lebih dikenal Babah Alun. Setelah dicobanya, dirinya mengatakan, suspense Air EV cukup nyaman dan empuk sehingga keraguannya sudah terbayar dan merasa puas.” Saya nggak ada masalah pakai Wuling. Dia punya suspensi empuk,”ungkapnya.

Begitu puasnya dengan teknologi canggih yang digunakan mobil listrik Wuling mulai dari tarikan serta akselerasi yang lincah membuatnya untuk memborong 40 unit Wuling Air Ev dengan menjual mobil mewah Rolls-Royce Dawn miliknya.”Sekarang pakai Wuling dulu aja wara-wiri buat patrol di jalan tol,”katanya.

Wuling Air Ev merupakan kendaraan mobil listrik pertama yang dibuat Wuling Motors secara lokal di pabriknya di Cikarang, Jawa Barat. Menurut Yusuf Hamka, penggunaan mobil listrik membuat pengeluaran lebih irit ketimbang harus mengisi bensin yang harganya naik terus. Terlebih, mobil listrik juga memiliki energi ramah lingkungan hingga bebas ganjil genap.

 

 

Mengusung Efisiensi

 

Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko membenarkan apa yang disampaikan Yusuf Hamka, sooal efisiensi bahan bakar tidak usah diragukan lagi. Pasalnya, untuk setiap 1 kilowatt hour (kWh) daya listrik pada baterainya, Wuling Air ev bisa menempuh jarak hinggga 10 sampai 11 kilometer."Untuk setiap 1 Kwh bisa tempuh 10 sampai 11 km atau Rp 150 per kilometer," ujarnya.

Sebagai perbandingan, pada mobil konvensional yang irit pemakaian BBM dengan asumsi konsumsi BBM-nya mencapai 15 km per liter, biaya bahan bakar yang harus dikeluarkan jatuhnya adalah Rp 830-an per kilometer jarak tempuh."Jadi menggunakan Wuling Air EV lebih murah dari sisi biaya energinya jika dibandingkan dengan mobil konvensional," kata Danang.

Disampaikan Danang, Wuling Air EV hadir menjadi jawaban tantangan kendaraan ramah lingkungan yang semakin dibutuhkan saat ini yang mampu mengakomodasi kebutuhan berkendara sehari-hari konsumen Indonesia. Selain itu, berdasarkan hasil riset internal Wuling, lebih dari 60% orang membeli mobil adalah untuk penggunaan commuting harian. Antara lain, untuk perjalanan ke kantor atau ke sekolah dengan membawa maksimal empat penumpang termasuk pengemudi.

Rata-rata jarak tempuh yang dicapai oleh pengguna kurang dari 50 kilometer per harinya. Dengan demikian, Wuling Air EV dengan kemampuan jarak tempuh 200 km hingga 300 km, dan konfigurasi 4-seater yang nyaman, serta kemudahan pengisian daya dinilai cocok untuk pasar Indonesia sekaligus menjadi jawaban dari keperluan mobilitas sehari-hari yang modern dan ramah lingkungan bagi konsumen Indonesia.

Wuling Air EV memiliki dimensi panjang 2.974 mm, lebar 1.505 mm, dan tinggi 1.631 mm. Artinya, Air EV memiliki ukuran yang relatif kecil dan tidak memakan banyak tempat. Bobot Air EV hanya sekitar 1.160 kilogram (Kg) dan dapat melaju hingga 100 kilometer (Km) per jam. Lalu bagi konsumen pemilik Air EV harus memiliki daya listrik rumah tangga setidaknya 2.200 watt agar bisa mengisi daya Air EV.

Waktu pengisian daya bervariasi tergantung besar daya yang digunakan. Untuk simulasi, daya sebesar 2,2 KW akan memakan waktu 8,5-11 jam untuk mengisi daya Air EV dari 20% menjadi 100%, sedangkan daya sebesar 6,6 KW hanya membutuhkan waktu 4 jam. Konsumen yang ingin membeli Air EV saat ini harus masuk dalam waktu tunggu atau inden. Namun demikian, Dian belum bisa memastikan waktu inden yang harus diterima konsumen dalam membeli Air EV saat ini.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelumnya telah meminta agar Wuling Motors memproduksi Air EV sebanyak 10.000 unit hingga akhir 2022. Sebagai informasi, pabrik produksi Wuling Motors di Cikarang memiliki kapasitas produksi maksimal hingga 120.000 unit per tahun atau 10.000 unit per bulan.

Disampaikan Brand & Marketing Directors Wuling Motors, Dian Asmahani, pihaknya telah mengalokasikan sebagian kapasitas produksi pabrik di Cikarang untuk memproduksi Air EV. Namun demikian, perseroan masih akan melihat animo pasar terhadap Air EV sebelum menetapkan alokasi produksi Air EV di pabrik. Asal tahu saja, Wuling Motors telah melakukan pre-booking terhadap penjualan Air EV tersebut. Hingga 10 Agustus 2022, lebih dari 1.500 pesanan awal telah diterima Wuling Motors. "Pengiriman bertahap, tapi kemungkinan akan dimulai pada akhir Agustus 2022 atau September 2022. Rencana ekspor pasti ada, tapi kami masih fokus ke pasar domestik. Yang jelas, permintaan Air EV dari luar Indonesia itu banyak," kata Dian.

Dirinya menyampaikan, target pasar Air EV adalah konsumen yang membutuhkan solusi mobilitas perkotaan ramah lingkungan, seperti ibu rumah tangga maupun pekerja kantoran. Sejauh ini, Dian mengatakan konsumen yang memesan Air EV berada di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya.

Dijelaskan Dian, Wuling Air EV dibandrol harga cukup kompetitif karena perseroan tidak memasok baterai tetapi komponen EV. Hal tersebut dimungkinkan dengan penggunaan platform mobil listrik yang digunakan Wuling Motors, yakni Global Small Electric Vehicle atau GSEV. "Wuling termasuk salah satu pemain besar untuk EV secara global dengan platform GSEV-nya. Itu yang membuat kami bisa membuat harga Air EV lebih kompetitif untuk konsumen di Indonesia. Selain itu, dengan ini kami bisa mendukung program pemerintah untuk program percepatan kendaraan listrik di Indonesia," kata Dian.

Masa Depan Mobil Listrik Indonesia - Analisis Data Katadata.co.id

 

Dian mengatakan, TKDN Air EV dapat lebih tinggi jika baterai EV telah diproduksi di dalam negeri. Sebelumnya, perseroan juga telah melakukan penjajakan awal dengan beberapa produsen baterai EV yang berniat melakukan investasi fasilitas produksi baterai EV di dalam negeri. Selanjutnya, guna menunjang keselamatan berkendara dengan Air EV, Wuling melengkapi dengan fitur safety yang lengkap. Terdapat dua airbag yang melindungi pengemudi dan penumpang baris pertama serta rangka yang kokoh.

Kemudian, sistem pengereman didukung dengan rem cakram pada roda depan dan belakang, ABS, EBD, TPMS, Sound Module for pedestrian Warning serta ISOFIX. Khusus Wuling Air EV Long Range turut ditambahkan dengan Electronic Stability Control (ESC) dan Electric Parking Brake dengan AVH serta HHC. Sebagai jantung dari sumber listrik kendaraan compact ini, Wuling menggunakan baterai lithium ferro-phosphate (LFP) berkapasitas 17,3 kWh untuk tipe Standard Range dengan jarak tempuh hingga 200 kilometer dan 26,7 kWh untuk tipe Long Range dapat mencakup jarak tempuh hingga 300 kilometer saat terisi penuh.

Bagian eksterior bergaya future-tech pada Wuling Air EV ditunjukkan melalui Illuminous Wuling Logo dan minimalist dual tone color scheme. Berbagai fasilitas modern turut hadir mulai dari Electric Power Window, Multifunction Steering Wheel, hingga USB Charging Port. Wuling menyertakan kecanggihan inovasi pintar Internet of Vehicle (IoV) dan Wuling Indonesian Command (WIND) pada Air EV.

Untuk varian Long Range, Wuling menyematkan beberapa tambahan fitur seperti Integrated
Floating Widescreen dengan layar meter cluster 10,25 inci dan layar head unit dengan ukuran yang sama, keyless entry, synthetic leather seat, Smart Start System, serta Extended Horizon LED DRL.

 

Tren Industri Otomotif


Hadirnya Peraturan Presiden (Perpres) No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan menjadi pembuka pintu gerbang menuju era kendaraan listrik. Tak ayal banyak produsen motor dan mobil berlomba lomba memproduksi kendaraan berbasis tenaga listrik.

Masa Depan Mobil Listrik Indonesia - Analisis Data Katadata.co.id

 

 

 

 

Disamping itu, kesadaran masyarakat mengenai energi hijau semakin hari menunjukkan sisi positif. Hal itu diketahui dengan meningkatnya permintaan kendaraan listrik-electric vehicle (EV). Maka tidak heran dominasi kendaraan listrik di jalanan Indonesia diprediksi akan segera terwujud. Alasannya, pada 2030 jumlah penggunaan mobil listrik diprediksi sudah mencapai 2 juta unit. Pada saat yang sama, penggunaan motor listrik di Indonesia diperkirakan bisa menembus angka 13 juta. "Pada 2030 diharapkan penggunaan listrik sudah mencapai 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Dia menyebut target penggunaan mobil dan motor listrik ini termuat dalam National Determined Contribution (NDC) Indonesia. NDC merupakan dokumen yang mengurai upaya transisi energi Indonesia menuju emisi rendah dan demi menciptakan iklim yang sehat.

Luhut mengatakan, penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai akan mendukung upaya Indonesia menurunkan emisi rumah kaca. Selain itu, penggunaan kendaraan listrik diharap bisa mengurangi beban impor BBM negara."Salah satu alasan pemerintah mendorong pemanfaatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai adalah, karena pemerintahan sedang berupaya mengembangkan manufaktur baterai berskala besar yang dengan memanfaatkan sumber daya mineral yang kita miliki, dan dilarang ekspornya untuk dimanfaatkan nilai tambahnya di dalam negeri," katanya.

BERITA TERKAIT

Almaz Hybrid, SUV Wuling Yang Cerdas & Ramah Lingkungan

Salah satu upaya menekan polusi udara dan konsumsi BBM (bahan bakar minyak) adalah dengan menggunakan mobil ramah lingkungan atau mobil…

Wuling Alvez Gebrakan Baru Bagi Anak Muda Yang Dinamis

“Kalau ada yang lebih murah, kenapa harus yang mahal,”. Kalimat inilah yang tepat menggambarkan produk Wuling Motors yang hadir di…

Tekan Angka Kecelakaan - Hino Tak Pernah Putus Edukasi Supir Terampil Berkendara

Menjadi pelopor keselamatan berkendara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat sebagai pengendara dan pengguna jalan serta para…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Almaz Hybrid, SUV Wuling Yang Cerdas & Ramah Lingkungan

Salah satu upaya menekan polusi udara dan konsumsi BBM (bahan bakar minyak) adalah dengan menggunakan mobil ramah lingkungan atau mobil…

Wuling Alvez Gebrakan Baru Bagi Anak Muda Yang Dinamis

“Kalau ada yang lebih murah, kenapa harus yang mahal,”. Kalimat inilah yang tepat menggambarkan produk Wuling Motors yang hadir di…

Tekan Angka Kecelakaan - Hino Tak Pernah Putus Edukasi Supir Terampil Berkendara

Menjadi pelopor keselamatan berkendara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat sebagai pengendara dan pengguna jalan serta para…