Incar Pasar Kelas Menengah - Penuhi Permintaan Pasar, Agung Podomoro Bangun Proyek SOHO

NERACA

Jakarta – Tinggi minat pasar dan seiring dengan trennya, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berencana menyediakan jenis properti Small Office Home Office (SOHO). Perseroan menargetkan konsumen SOHO hadir dari pasangan muda dengan aktivitas kerja yang tinggi, namun dengan kemamapuan ekonomi menengah.

Direktur Marketing APLN, Indra W. Antono mengatakan, di tengah kehidupan masyarakat perkotaan yang kian maju, ditambah lagi kebutuhan akan hunian berkembang dari rumah tapak menjadi rumah bertingkat atau apartemen, serta eiring aktivitas pekerjaan menumpuk, jenis properti makin berkembang menjadi kombinasi hunian dan ruang kerja dalam satu unit (SOHO). "Konsep SOHO ini sangat menarik dan akan menjadi tren tiga tahun mendatang. Kalau dulu tinggal di apartemen ada ketakutan. Sekarang pasangan muda khususnya, ingin hidup secara praktis," katanya Jakarta, Selasa (17/7).

Rencananya, perseroan akan garap tiga tower SOHO yang siap dibangun. Satu tower berlokasi di kawasan terpadu Podomoro City, Jakarta Barat. Lokasi pembangunan SOHO ini merupakan bekas gedung Dewa Ruci. "Tahun ini SOHO di Podomoro City akan kita kembangkan. Konsep ini kita melihatnya, dengan pendidikan terus meningkat. Pola pikir untuk orang yang pekerjaannya IT atau desain, butuh hunian sekaligus ruang kerja," jelasnya.

Sementara sisanya, dua towe lagi akan dibangun di lokasi kawasan timur Jakarta. Yakni SOHO MT Haryono dan Podomoro City Extension. Namun APLN belum mendapatkan izin pembangunan. "Masih diselesaikan untuk desain SOHO. Letak bangunan SOHO di pinggir Jakarta karena target market kita pasangan muda, yang kemampuan ekonominya tidak setinggi orang-orang yang sudah matang," ungkapnya.

Selain itu, perseroan juga akan menggarap pasar properti industri yang dala, tahap perencanaan untuk dibangun di Karawang Jawa Barat. Alasannya, dibangun kawasan industri disebabkan pasarnya yang masih proospektif dan permintaan yang cukup besar, seperti perusahaan asing dari Jepang, Korea dan Cina.

Menurutnya, APLN sendiri memilih wilayah Karawang sebagai lokasi pengambangan kawasan indsutri karena rencananya akan dibangun bandara baru di sana. "Selain itu juga ada Pelabuhan Peti Kemas. Jadi, kegiatan bongkar muat pabrik kan lebih mudah dan dekat, tidak harus masuk ke dalam kota lagi, sudah langsung di sana,Lahan indsutri yang saat ini kita miliki seluas 300 hektare di Kawarang. Kami juga baru selesai akuisisi lahan, tapi semua prosesnya sudah final. Target mulai pembangunan semester satu tahun depan," paparnya. (didi)

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…