Semester I-2012 - Pelindo II Raup Pendapatan 2,991 Triliun

NERACA

 

Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mencatat peningkatan kinerja keuangan yang sangat positif dari pembangunan infrastruktur dan layanan di dua belas pelabuhan yang dikelolanya. Total pendapatan yang diperoleh perseroan sebesar Rp2,991 triliun pada semester pertama tahun ini, atau naik sebesar 41,09% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Hal tersebut diutarakan oleh Presiden Direktur PT Pelabuhan Indonesia II (persero), Richard Joost Lino dalam acara Press Conference tentang Kinerja IPC semester I-2012 dan Langkah Lanjutan Untuk Meningkatkan Layanan Kepelabuhan di Jakarta, kemarin. "Peningkatan kinerja keuangan ini menjadi salah satu hasil positif dari pembangunan infrastruktur dan layanan di dua belas pelabuhan yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia II (Persero),” kata Lino.

Untuk pendapatan di luar usaha pada semester ini, Lino mengatakan, perseroannya mampu mencapai Rp368,88 juta, atau naik 37,73% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Dari total pendapatan yang diperoleh, perseroan menerima laba sebelum pajak sebesar Rp1,450 triliun atau meningkat sebesar 44,92% dari semester I-2011 yang hanya sebesar Rp 970 miliar.

Selain peningkatan pendapatan dan laba yang diperoleh Pelindo II, pada semester I-2012 ini, arus peti kemas juga mengalami peningkatan antara 18,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2011. Hingga Juni 2012 tercatat, arus peti kemas di 12 pelabuhan cabang PT Pelabuhan Indonesia II tercatat 3.584.708 Teus, meningkat 26,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang terlayani sebesar 2.842.361 Teus.

“Arus peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok menjadi penyumbang terbesar dengan melayani 3.281.001 Teus peti kemas atau meningkat 20,25% dibandingkan semester pertama di 2011, sebesar 2.728.386 Teus,” tutur Lino.

Lino menambahkan, peningkatan ini menunjukkan kinerja yang sangat positif yang ditunjukkan dari perseroan, dan merupakan keberhasilan dalam mengoptimalkan efisiensi dan efektivitas.

Komponen Penting

Pelabuhan merupakan salah satu komponen penting dalam rantai perekonomian dan harus terus melakukan inovasi agar dapat terus berkontribusi dan membantu perputaran ekonomi negara. PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) saat ini sedang mempersiapkan berbagai langkah untuk menunjang efektivitas dan efesiensi layanan pelabuhan.

Lino mengatakan, perseroannya sedang mempersiapkan 51 alat bongkar muat yang antara lain terdiri atas 10 mobil crane, 12 rubber tyre crane, dan 4 container crane. Penambahan alat bongkar tersebut, menurut Lino bertujuan untuk mendongkrak efektivitas proses bongkar muat di seluruh pelabuhan cabang PT Pelabuhan Indonesia II (persero).

"Kami terapkan berbagai usaha guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan pelabuhan di antaranya penambahan alat bongkar muat, penambahan lahan penumpukan, penerapan layanan berbasis teknologi informasi (ICT),” jelas Lino.

Untuk investasi dari alat bongkar muat ini, menurut Lino, membutuhkan dana sekitar 2,9 triliun yang akan terealisasi hingga 2014, sedang sampai dengan saat ini, realisasi anggaran tersebut baru mencapai 50%. Selain mempersiapkan alat bongkar muat tersebut, saat ini PT Pelabuhan Indonesia (Persero) juga sedang fokus pada upaya pengembangan lahan, yaitu berupa perluasan dan penataan lahan di Tanjung Priok Car Terminal. “Saat ini luas lahan penumpukan di Tanjung Priok Car Terminal adalah 15,667 Hektare (Ha). Penambahan akan dilakukan dengan membuka lahan di area ex-DKB seluas 13,4 Ha,” kata Lino.

Pemanfaatan lahan tersebut untuk mengantisipasi kegiatan bongkar muat di Tanjung Priok Car Terminal yang cenderung bertambah setiap tahunnya. Pada periode Januari-Juni 2012, produksi mobil di Tanjung Priok Car Terminal mencapai 167.748 unit atau meningkat 47,53% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 113.701 unit.

Selain itu, Lino menambahkan, pihaknya saat ini tengah mendorong pengoperasian terminal Jakarta International Container terminal (JICT) 2 yang saat ini ada dalam kondisi idle, sebagai layanan internasional. “Sebagai salah satu pemegang saham di JICT, kami terus mendorong JICT 2 untuk beroperasi maksimal sebagai terminal internasional sehingga kegiatan ekspor impor menjadi lebih baik,” tandas Lino.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…