Belum Ditemukan Penyebab Utama Kebakaran Kilang - DPR Nilai Pertamina Tidak Sigap

DPR Nilai Pertamina Tidak Sigap

 Belum Ditemukan Penyebab Utama Kebakaran Kilang

 NERACA

 Jakarta – Menteri BUMN, Mustafa Abubakar menyatakan,  kebakaran kilang milik Pertamina di Cilacap,  Jawa Tengah, tidak berpengaruh besar pada distribusi bahan bakar minyak (BBM)  Pertamina. Namun demikian, untuk menekan dampak yang ditimbulkan perlu  dilakukan antisipasi pencegahan secara beruntun. “Saya kira kecil pengaruhnya. Karena semua itu sudah  langsung, bukan diambil alih, tapi diforsir untuk pelayanan ke Jogja, ke Jawa  Barat, semuanya itu sudah dalam kondisi yang tidak terganggu,” kata Meneg BUMN, Mustafa  Abubakar kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/4).

 Menurut Mustafa, investasi pembangunan tiga tangki yang kini  terbakar tidak terlalu besar, sehingga pengaruhnya tidak terlalu signifikan.Dia  juga mengakui kondisi tiga tangki tersebut sudah tua alias uzur. Namun Mustafa  menegaskan, meski sudah tua, tangki itu masih memenuhi umur teknis. “Jadi tangki-tangki sudah tua tersebut bukan berarti tidak  bisa dipakai. Masih dalam usia teknis,” ucapnya.

 Ke depannya, Mustafa meminta pada saat pembangunan tangki  kilang pengganti nanti harus menggunakan dengan teknologi baru, seperti soal  jarak antar tangki yang harus diatur lebih jauh. “Tidak seperti sekarang ini  jarak antara satu sama lain saling berdekatan, Saya lihat kemarin langsung di sana seperti itu wah,  jadi faktor angin juga sangat menentukan, oleh karena itu proses pendinginan  itu kita lakukan sangat intensif. Sekarang sudah turun 30. Kemarin  waktu saya  di sana 50  derajat,” tuturnya.

 Mustafa juga mengaku belum tahu penyebab kebakaran tangki  Cilacap milik Pertamina itu. Ia juga tak mau berkomentar soal berapa kerugian  dari bencana tersebut karena saat ini Pertamina masih fokus untuk memadamkan  api. “Saat ini, pemerintah fokus dalam melakukan upaya pemadaman  tangki yang masih terbakar. Pemerintah juga berusaha untuk mencegah melebarnya kebakaran,” ujarnya.

 Berdasarkan laporan yang dia terima, kebakaran di tangki 2 dan  3 sudah bisa diatasi. Saat ini, pemerintah masih berusaha memadamkan api yang  melalap kilang nomor 7. Petugas di lapangan, kata Mustafa, berusaha mencegah  kebakaran di kilang 107.  “Yang 104 masih selamat, dan itu yang penuh dengan BBM.  Kalau yang tiga lainnya tidak penuh,” katanya.

 Sementara itu, Komisi VII DPR Akan memanggil Pertamina dan  pemerintah terkait kejadian terbakarnya tiga tangki di kilang Cilacap tersebut.  DPR menilai Pertamina kurang sigap dalam menangani kebakaran tersebut. “Dari info yang ada, dugaan penyebabnya adalah akibat  korslet listrik dan sejauh mana itu kami tidak ingin menduganya. Yang menjadi  sorotan kami adalah SOP (Standard Operating Prosedure). Bagaimana SOP dari  kilang itu sendiri, dan  SOP terhadap kejadian seperti itu,” kata Wakil Ketua  Komisi VII Effendi Simbolon dalam jumpa pers bersama beberapa anggota Komisi  VII di Gedung DPR, Senayan, Jakarta,  Senin (4/4)

 Effendi mengatakan pihaknya akan memanggil pemerintah serta  pihak Pertamina atas kejadian terbakarnya tiga tangki tersebut. "Itu akan  berdampak pada operasi dan suplai BBM di Indonesia dan Jawa," ucapnya.

 Menurut Effendi, pemerintah dan pertamina kurang profesional  menangani kebakaran pertama di tangki. Sebab, lebih dari 20 jam belum bisa  dipadamkan. “Kita tahu, bahwa ada riwayat berapa kali kebakaran di  Cilacap dan kalau di tangki kami lihat sejak terjadinya kebakaran, itu jauh  dari SOP,” tukasnya.**ruhy

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sadari Potensi Dunia Digital, Raih Cuan Jutaan dari Jualan Online

  NERACA Magetan – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital2024 bertema “Etika Bebas Berpendapat di…

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sadari Potensi Dunia Digital, Raih Cuan Jutaan dari Jualan Online

  NERACA Magetan – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) menyelenggarakan kegiatan Chip In #MakinCakapDigital2024 bertema “Etika Bebas Berpendapat di…

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…