Mandiri Siap Jadi Bank Transaksional Utama

NERACA

Jakarta—PT.Bank Mandiri meningkatkan keamanan melakukan transaksi keuangan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis. Karena itu perseroan terus melakukan upaya mitigasi dan memerangi risiko fraud. Bahkan aspek manajemen risiko dan keamanan menjadi prioritas pengembangan bisnis. “Kami ingin menjadi bank transaksional utama di Indonesia, karena itu kami selalu konsisten melakukan upaya mitigasi,” kata Direktur Risk Management Bank Mandiri, Sentot A. Sentausa di Jakarta,11/7

Menurut Sentot, pengembangan keamanan keamanan transaksi ini dimulai sejak kerjasama dengan Visa International untuk menerbitkan kartu kredit. Pengembangan keamanan transaksi juga dilakukan untuk setiap transaksi menggunakan kartu debit Bank Mandiri.

Hingga akhir Mei 2012, Bank Mandiri telah menerbitkan lebih dari 9 juta kartu debit dengan pertumbuhan transaksi hingga 34,2%. Sementara untuk kartu kredit, Bank Mandiri sudah menerbitkan lebih dari 2,5 juta kartu sampai akhir Mei 2012 dengan transaksi mencapai 9,5 juta transaksi senilai lebih dari Rp6,7 triliun. “Bank Mandiri mengalokasikan lebih dari US$ 1 juta pada tahun 2012 untuk mengembangkan kartu debit chip,” ucapnya.

Guna mendukung pengembangan bisnis dan transaksi kartu debit dan kredit, Bank Mandiri telah bekerjasama dengan lebih dari 94 ribu merchant dan menyediakan lebih dari 106 ribu EDC. Hingga Mei 2012, transaksi melalui EDC Bank Mandiri mencapai lebih dari 20,5 juta transaksi dengan nilai Rp18,1 triliun.

Untuk memastikan keamanan transaksi dan menyelesaikan kejahatan menggunakan produk kartu dan layanan e-channel yang dapat merusak industri perbankan nasional, lanjut Sentot, Bank Mandiri selalu bekerjasama dengan bank-bank lain maupun pihak berwajib. **cahyo

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…