NERACA
Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memastikan nilai akuisisi produsen minuman PT Hale Internasionak mencapai Rp 93,9 miliar. Untuk akuisis tersebut, perseroan mengklaim sudah merampungkannya 100%.
Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, akuisisi dilakukan sebagai langkah strategis perseroan untuk mengembankan fasilitas produksi minuman kesehatan siap saji, “Setelah penandatanganan Conditional Sale and Purchase Agreement pada 30 Mei 2012 yang lalu, kami telah melakukan proses uji tuntas lebih lanjut," katanya dalam siaran persnya pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin.
Selain merampungkan akuisisi tersebut, Kalbe Farma juga telah menandatangani Perjanjian Usaha Patungan dengan PT Milko Beverage Industry (Milko) untuk mendirikan perusahaan bernama PT Kalbe Milko Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur produk nutrisi.
Kata Vidjongtius, dalam usaha bersama tersebut perseroan menguasai sekitar 51% saham, sementara 49% sisanya dimiliki oleh Milko. Pembangunan pabrik dengan nilai investasi sekitar Rp100 –Rp150 miliar ini akan memperkuat fasilitas produksi produk nutrisi untuk mendukung penjualan.
Kalba Farma memperkirakan pabrik tersebut akan selesai dibangun dalam satu sampai dengan dua tahun ke depan. (bani)
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…