PIP Biayai Pembangkit Geothermal

NERACA

Jakarta-- Pusat Investasi Pemerintah (PIP) berencana membiayai Perumahan dan Geothermal. Fasilitas ini, akan masuk kedalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012.  "PIP sebagai pengelola fasilitas dana geothermal telah berdasarkan UU (Undang-Undang) APBN Tahun 2010 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor  295 Tahun 2011," kata Kepala PIP Soritaon Siregar di Jakarta, Senin (9/7)

Lebih jauh kata Soritaon, pemberian failitas geothermal ini  merupakan dukungan fasilitas yang diberikan pemerintah untuk mengurangi risiko usaha panas bumi bagi pengembangan pembangkit listrik.

Menurut Soritaon, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 03/PMK.011/2012 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Fasilitas Dana Geothermal. "Jadi ini sifatnya penugasan, untuk membiayai eksplorasi, karena mengingat tigginya risiko yang dihadapkan oleh para calon pengembang, yang dipayungi oleh PMK Nomor 03 (tahun 2012) dan dikelola PIP di bawah Bapak Menteri Keuangan," tambahnya

Dikatakan Soritaon, tujuan dari fasilitas dana geothermal yang pertama adalah untuk meningkatkan kecukupan data dari hasil survei pendahuluan guna menurukan risiko eksplorasi panas bumi bagi pengembangan pembangkit listrik. "Tujuan selanjutnya yaitu menyediakan data pendukung guna menyusun dokumen pelelangan wilayah kerja proyek-proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dan itu kerja sama antara swasta dan badan usaha,” terangnya.

Tujuan ketiga yaitu mendukung pembiayaan eksplorasi dalam rangka percepatan pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).        **cahyo

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…