Prioritas UMKM - Kucuran Kredit Perbankan Sulut Capai 88,7 %

NERACA

Manado---Perbankan di Provinsi Sulawesi Utara hingga Mei 2012 menyalurkan 88,7 % kreditnya untuk usaha kecil dan menengah (UKM), yang menandai tingginya keberpihakan bank terhadap sektor tersebut.

"Kredit bank yang terealiasi ke UMKM hingga Mei 2012 sudah mencapai Rp15,01 triliun, jadi dibandingkan dengan kredit ke sektor usaha skala besar yang hanya Rp1,91 triliun, maka pangsa pasar UMKM mencapai 88,7 % dibandingkan total kredit perbankan Sulut 16,93 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut, Suhaedi mengutip Antara di Manado, Sabtu.

Suhaedi mengatakan, tingginya pangsa kredit UMKM tersebut, menunjukkan perbankan di daerah ini tetap memberi perhatian serius terhadap perkembangan usaha di masyarakat. "Sebagian besar pelaku usaha yang ada di Sulut masuk kategori UMKM, dengan tetap tingginya kredit yang disalurkan menunjukkan keberpihakan bank memberdayakan ekonomi daerah," tuturnya

Kendati pangsa kredit UMKM tetap tinggi, tetapi Suhaedi mengingatkan perbankan agar lebih optimal mendorong kredit ke sektor tersebut, karena dari sisi pertumbuhan belum sebesar kredit besar. "Pertumbuhan kredit UMKM per Mei 2012 hanya sebesar 19,73 %, lebih kecil ketimbang kredit besar yang bila dibandingkan dengan Mei tahun lalu tumbuh sebesar 37,73 %," jelasnya

Karena pertumbuhan kredit UMKM tidak sebesar kredit besar, maka perhitungan share atau pangsa kredit menunjukkan penurunan bila dibandingkan tahun lalu. Posisi Mei 2011, pangsa kredit UMKM masih mencapai 90 %, sebab realisasi kredit ke sektor ini mampu tercapai Rp12,54 triliun dibandingkan total kredit perbankan Rp13,93 triliun ketika itu. "BI berharap perbankan lebih tergerak menyalurkan kredit ke UMKM, dan melalui kegiatan Bazaar Intermediasi Perbankan-UMKM berlangsung sejak tanggal 4 Juli hingga 7 Juli 2012, maka perbankan dapat lebih mendekatkan ke sektor ini," paparnya. **cahyo

 

 

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…