Tingkatkan CAR 12,92%, Bank Artha Graha Terbitkan Rights issue

NERACA

Jakarta - PT Bank Artha Graha International Tbk (INCP) berencana menggelar penawaran umum terbatas alias rights issue pada kuartal IV-2012. Cara ini dilakukan untuk memperkuat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan menjadi sebesar 12,92% di akhir tahun.

Corporate Secretary Bank Artha Graha Harris Simbolon mengatakan, rights issue ditempuh untuk memperkuat rasio kecukupan modal, “Untuk rasio kecukupan modal (CAR) diperkirakan mencapai 12,92%, bahkan sampai Maret CAR kami sudah 11,2%. Kami akan mempertahankan CAR pada level 12,92%, karena itu perseroan berencana akan melakukan rights issue,” katanya di Jakarta, Jumat pekan kemarin.

Nantinya, tingkat CAR itu untuk mendukung pencapaian target pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp 2,2 triliun tahun ini menjadi sebesar Rp 15,6 triliun. Target tersebut setara dengan peningkatan sekitar 16,41% dibandingkan penyaluran kredit perseroan pada 2011 yang tercatat mencapai Rp 13,4 triliun.

Saat ini, rencana penerbitan saham baru itu masih dibahas manajemen. Berapa jumlah saham baru yang diterbitkan dan harga saham rights issue, Harris belum mau membukanya. Namun, Artha Graha memperkirakan bisa mengantongi dana sekitar Rp 1 triliun dari rights issue itu nanti. "Sekitar itu (Rp 1 triliun), atau mungkin lebih rendah lagi," tuturnya.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan pada 2012 diprediksi mencapai Rp 17,49 triliun atau meningkat 7,3% dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp 16,29 triliun," ujarnya.

Sementara itu, beralasan menjaga permodalan, Artha Graha memutuskan tidak membagi dividen untuk tahun buku 2011. Laba bersih 2011 sebesar Rp 100,4 miliar dicatat sebagai laba ditahan. Tahun ini, laba ditargetkan naik menjadi Rp 108 miliar.

Selain itu, perseroan menargetkan rasio kredit bermasalah (NPL) berada di bawah level 2,3% dan Loan to Deposit Ratio sebesar 90%. Dalam rencana awal perseroan, target pertumbuhan kredit diharapkan mencapai lebih dari 20%. "Mudah-mudahan itu dapat tercapai, karena sampai Maret 2012, target kredit kami sudah mencapai 91,7% yaitu sebesar Rp 14,7 triliun," kata Harris.

Sekedar informasi, hasil laporan keuangan 31 Desember 2011, perseroan tumbuh 12,4% dengan mencatatkan peningkatan aset dari sebesar Rp 17,1 triliun pada 2010 menjadi Rp 19,2 triliun pada 2011.

 Adapun total pinjaman disalurkan (kredit) perseroan meningkat 19,9% menjadi Rp 13,4 triliun di 2011 dibandingkan 2010, yang tercatat Rp 11,2 triliun. Dengan ekspansi kredit tersebut, rasio CAR perseroan tercatat sebesar 12,65%, berarti tetap berada di atas ketentuan yang berlaku.

Pada 2011, perseroan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 20% atau menjadi Rp100,4 miliar dibandingkan 2010 sebesar Rp83,6 miliar. Dengan peningkatan laba tersebut, Perseroan berhasil mencatatkan ROE (Return on Equity) sebesar 8,79% dan ROA (Return on Asset) sebesar 0,72%. (didi)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…