UMKM Bisa Pacu Pertumbuhan Ekonomi 7%

NERACA

Jakarta---Gerak bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan sektor yang bisa mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Karena itu keberadan UMKM bisa menentukan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 7%.  "Pada 2012 pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di level 6,5%. Jika UMKM dioptimalkan, akan mencapai 7,7%," kata  Menteri Koperasi UKM, Syarifuddin Hasan di Jakarta,28/6.

Menurut Syarifuddin-panggilan akrabnya, sejak awal pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2008 perekonomian hanya tumbuh 4,3%. Salah satu parameternya adalah spending APBN pemerintah yang pada saat itu Rp430 triliun, dan meningkat hingga 6,5% pada 2011.

Lebih jauh kata Syarifuddin, Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Oleh karena itu, dengan fasilitas yang memadai, maka generasi muda dapat mendorong perekonomian Indonesia tumbuh di kisaran 7,7%.

Dikatakan mantan Ketua F-PD DPR ini menambahkan pada 2012, APBN mencapai Rp1.434 triliun. Sementara pertumbuhan ekonomi berada pada 6,5% di 2011, dan meningkat menjadi 7,7% di 2013. "Bagaimana memperkuat ekonomi Indonesia ke depan, sampai 2014 akan dapat dicapai level 7,7% jika UMKM dioptimalkan secara menyeluruh," tukas dia.

Ditempat terpisah, Menteri Keuangan Agus Martowardojo memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2012 akan lebih baik dari triwulan I yang hanya mencapai angka 6,3%. "Pengalaman kita di kuartal II, III dan IV itu, pertumbuhan ekonomi akan lebih baik," ujarnya

Untuk itu, menurut Menkeu, dalam upaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap stabil dan meningkat maka pemerintah akan mendorong percepatan realisasi belanja modal serta meningkatkan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) sebagai stimulus fiskal. "Kalau nanti stimulus dalam bentuk percepatan pembiayaan infrastruktur itu dicairkan tentu akan buat ekonomi kita lebih baik. Dan juga ada rencana kenaikan PTKP, yang itu akan membuat masyarakat mendorong perekonomiannya," jelasnya

Dengan demikian, Menkeu optimis pertumbuhan ekonomi masih sesuai dengan asumsi dalam APBN-Perubahan 2012 sebesar 6,5% dan tidak terlalu terpengaruh dampak krisis di Eropa. "Pertumbuhan ekonomi 6,5%, kita harapkan tetap bisa tercapai," ujarnya.

Saat ini, Menkeu memastikan anggaran negara dan fiskal dalam kondisi sehat, walaupun rataan produksi minyak per hari tidak melampaui asumsi dan harga ICP minyak dunia sedang mengalami penurunan.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga memastikan defisit anggaran tetap berada dalam kisaran 2,3%-2,4%. "Belum ada perkembangan yang berarti, tapi fiskal kita sehat. Pencairan anggaran baik dan penerimaan negara baik," cetusnya

Sedangkan terkait perkembangan situasi di Eropa, Menkeu menyakini bahwa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan melakukan reformasi struktural secara menyeluruh merupakan kunci agar negara berkembang seperti Indonesia tidak terdampak krisis secara langsung. "Negara berkembang perlu melakukan reformasi struktural supaya bisa perkembangan atau pertumbuhan ekonominya terjaga," tukasnya. *cahyo

 

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…