Berkat Pojok Otomotif Lazada - Lapak Dagangan UMKM Laris Manis Tanjung Kimpul

Pandemi Covid-19 tidak hanya bicara soal pentingya kesehatan tetapi dampaknya terhadap sosial ekonomi. Cepatnya penyebaran virus corona, memaksa beberapa negara mengeluarkan kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat hingga lockdown. Di Indonesia sendiri, kebijakan pemerintah memutus rantai penyebaran dengan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan kemudian berganti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) memaksa beberapa pelaku usaha diberbagai sektor harus merevisi target bisnis. Kondisi ini juga menjadi pil pahit bagi pedagang kecil ataupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lantaran sepinya pembeli.

Bank Indonesia menyebutkan sebanyak 87,5% UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah ini, sekitar 93,2% di antaranya terdampak negatif di sisi penjualan. Menurut survei yang dilakukan bank sentral, pandemi memberi tekanan pada pendapatan, laba, dan arus kas hingga para pemilik usaha memilih untuk wait and see. Hal inipun dibenarkan Chief of Corporate Communication and CSR FIFGroup, Yulian Warman.

Disampaikannya, industri otomotif menjadi salah satu sektor yang merasakan dampak Covid-19 paling besar. Terutama otomotif di tingkat industri kecil mulai dari komponen maupun aksesoris di mana paling banyak digeluti oleh UMKM. “Di saat 14 provinsi melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ada tujuh industri yang dikecualikan, tapi otomotif tidak termasuk. Mau tak mau industri komponen, elektronik terpaksa menberhentikan produksinya dan tak ada pendapatan, kondisi ini memukul dua kali lipat industri otmotif," ujarnya.

Kondisi tersebut membuat pilihan industri kecil otomotif ini memberhentikan bahkan mengistirahatkan karyawan. Supri (45), pengrajin industri knalpot roda dua dari Purbalingga bercerita, pandemi Covid-19 membawa dagangannya sepi dari pembeli dan bahkan harus merumahkan karyawannya,”Lesunya penjualan dan besarnya biaya produksi, memaksa kita harus menekan efisiensi hingga merumahkan beberapa karyawan,”tuturnya.

Menurutnya, kondisi pandemi membawa bisnis kembali ke titik awal dan berbeda jauh sebelum pandemi yang selalu ramai pesanan hingga mengantungi omset ratusan juga. Kini, pandemi membuat daya beli masyarakat menurun sehingga berdampak merosotnya omset penjualan. “Ya, kalau musim pandemi gini, jangankan buat beli knalpot untuk kebutuhan sehari-hari aja susah,”keluhnya

Lantaran hal tersebut, maka untuk menjaga keberlangsungan usahanya, dirinya hanya memproduksi knalpot apabila ada permintaan saja.  Hal ini dilakukan juga untuk menekan biaya bahan baku yang terus naik. Selain itu, kata bapak dua anak ini, usahanya yang terpukul dampak pandemi nyaris gulung tikar akibat sepinya permintaan. "Order tak ada, pendapatan pun tak dapat dan utang ke bank pun harus dibayar,”katanya.

Namun semangat pantang menyerah, membawa perubahan dalam bisnisnya dengan memanfaatkan penjualan secara digital. Pepatah bijak bilang, dimana ada kesempitan di situ ada peluang, rupanya dilakoni Supri dengan menjadi mitra UMKM di Lazada. Ya, sejak menjadi bagian dari mitra Lazada geliat usaha menjual knalpot mulai menuai cuan karena diberikan pendampingan dan bahkan  di fasilitasi dengan kehadiran pojok otomotif.

Kata Supri, penjualan lewat digital dengan menjadi mitra UMKM Lazada membawa perubahan akan pentingnya pemasaran dan kemasannya suatu produk di era digital saat ini yang tidaklagi hanya mengandalkan cara-cara konvensional,”Banyak informasi dan strategi pemasaran lewat online yang diberikan Lazada, termasuk di pojok otomotif. Lewat smartphone, kini saya bisa pantau penjualan dan pemesanan hingga luar daerah. Tidak hanya itu, pelanggan juga semakin bertambah,”tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Nurrizki, Owner Raja Spare Part yang telah menjadi mitra UMKM Lazada. Disampaikannya, pojok otomotif dari Lazada menjadi solusi bagi UMKM atau reseller dalam memasarkan produknya, terlebih di tengah musim pagebluk saat ini.

Disampaikan Nurrizki, berkat pojok otomotif kini telah berhasil membuat brandnya semakin dipercaya konsumen dan memperluas pasar dengan menjangkau konsumen dari seluruh wilayah di Indonesia, tidak hanya terbatas pada area lokal saja.”Waktu itu saya memutuskan untuk merambah ke dunia eCommerce supaya bisa selalu memenuhi permintaan konsumen untuk produk leher knalpot. Ternyata, pasar online sangat besar dibandingkan dengan berjualan secara offline. Walaupun awalnya sulit, tetapi lewat program-program Lazada sangat membantu saya sebagai seller baru,”tuturnya. 

 

Kebanjiran Order


Selama beberapa bulan, kata Nurrizki, dirinya diajari bagaimana membuat program dan bagaimana menggunakan fitur-fitur yang ada. Alhasil pesanan banyak sekali terutama waktu kampanye-kampanye dan orderan naik terus,”Lantaran banyak orderan berkat dari program Lazada, sampai saya kesulitan stok – soal distribusi juga makin baik. Dulu saya hanya punya 3 karyawan, sekarang sudah menjadi 17 orang karyawan,”ungkapnya.

Menurutnya, berkah dari permintaan order yang banyak lewat Lazada, maka dampaknya tidak hanya bisnis menuai cuan tetap juga lingkungan juga bisa ikut terbantu karena banyak yang dipekerjakan. Serupa dengan Raja Spare Part, Ghento Shop, seller asal kota Cikarang juga turut membagikan kisah suksesnya saat bergabung dengan Lazada.

Aries, Owner Ghento King Shop mengatakan, dirinya memutuskan bergabung dengan Lazada sejak bulan Agustus 2020 karena melihat potensi pasar di eCommerce sangat besar. “Fokus saya spare part untuk RX King, karena memang saya hobi. Jadi ini dari hobi yang membawa rejeki buat saya. Pasar saya juga semakin besar, pada mulanya, konsumen saya hanya terbatas dari komunitas RX King di sekitar saya. Namun sejak bergabung dengan Lazada, market kami menjadi semakin luas, hingga kini, kami sering mengirim barang untuk para konsumen dari Sabang sampai Merauke, order harian meningkat tinggi apalagi di masa-masa kampanye. Profit penjualan meningkat hingga 100%”tuturnya.

Apalagi, kata Aries, dengan promo-promo seperti gratis ongkir dan Bonus Dadakan, ordernya semakin luar biasa.

Ada Peran Lazada di Balik Tumbuhnya Industri Otomotif Indonesia

Canggih Satriatama, VP Commercial - Automotive, Lazada Indonesia mengatakan, program Otomotif Anak Negeri di kanal Lazada Pojok Otomotif dimaksudkan untuk mendukung perekonomian lokal, khususnya industri otomotif. Dengan komitmen untuk membantu pertumbuhan industri otomotif lokal, pojok otomotif yang merupakan kanal khusus kebutuhan produk maupun jasa servis otomotif di Lazada ini memiliki ratusan seller yang 90% merupakan seller UMKM lokal. “Sebagai wadah bagi UMKM otomotif Indonesia untuk terus berkembang, seller otomotif yang bergabung di Lazada pun kian meningkat hingga 1.7 kali lipat dibandingkan tahun lalu,”ujarnya.

Diakuinya, industri otomotif merupakan salah satu industri yang sangat terdampak saat pandemi melanda. Namun perseroan percaya industri otomotif Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Oleh karena itu program Otomotif Anak Negeri ini ditujukan untuk meningkatkan gairah konsumen dalam mendukung seller UMKM lokal sekaligus memudahkan mereka memenuhi berbagai kebutuhan otomotif.

Sejak diperkenalkan, para seller UMKM lokal di Pojok Otomotif banyak memperoleh pelanggan baru. Dari data terlihat pengunjung ke kanal Pojok Otomotif meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, serta ada peningkatan penjualan sebanyak tiga kali lipat di periode September 2021 dibandingkan dengan bulan April di tahun yang sama.”Program Otomotif Anak Negeri adalah sendiri merupakan program yang hadir untuk konsumen, dimana konsumen yang berbelanja di kanal Pojok Otomotif bisa mendapatkan diskon hingga 80% untuk suku cadang, dan servis, promo gratis ongkir juga kesempeatan untuk memenangkan unit motor Yamaha tipe Yamaha Gear 125 Standard yang diundi setiap bulan. Hingga bulan Desember ini Pojok Otomotif telah memberikan total 12 motor kepada konsumen yang beruntung,”katanya.




 

 




 

 

BERITA TERKAIT

Almaz Hybrid, SUV Wuling Yang Cerdas & Ramah Lingkungan

Salah satu upaya menekan polusi udara dan konsumsi BBM (bahan bakar minyak) adalah dengan menggunakan mobil ramah lingkungan atau mobil…

Wuling Alvez Gebrakan Baru Bagi Anak Muda Yang Dinamis

“Kalau ada yang lebih murah, kenapa harus yang mahal,”. Kalimat inilah yang tepat menggambarkan produk Wuling Motors yang hadir di…

Tekan Angka Kecelakaan - Hino Tak Pernah Putus Edukasi Supir Terampil Berkendara

Menjadi pelopor keselamatan berkendara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat sebagai pengendara dan pengguna jalan serta para…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Almaz Hybrid, SUV Wuling Yang Cerdas & Ramah Lingkungan

Salah satu upaya menekan polusi udara dan konsumsi BBM (bahan bakar minyak) adalah dengan menggunakan mobil ramah lingkungan atau mobil…

Wuling Alvez Gebrakan Baru Bagi Anak Muda Yang Dinamis

“Kalau ada yang lebih murah, kenapa harus yang mahal,”. Kalimat inilah yang tepat menggambarkan produk Wuling Motors yang hadir di…

Tekan Angka Kecelakaan - Hino Tak Pernah Putus Edukasi Supir Terampil Berkendara

Menjadi pelopor keselamatan berkendara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat sebagai pengendara dan pengguna jalan serta para…