NERACA
Jakarta—Figur Bung Karno, sebagai tokoh dominan yang membangun politik, ekonomi dan perjuangan bangsa ternyata belum mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Apalagi pembangunan ekonomi jaman Bung Karno selalu mengacu pada ekonomi Pancasila. " Kita akan mengajukan agar Bung Karno jadi pahlawan nasional," kata Gubernur Jatim H. Soekarwo Soekarwo saat peringatan 111 tahun Kelahiran Bung Karno, 67 Tahun Hari Lahir Pancasila, dan 42 Tahun Wafatnya Bung Karno dengan tajuk “Bung Karno dalam Dimensi Sosial”, di Sekretariat PA GMNI Jl. Cikini, Jakarta.
Hadir dalam acara bertajuk ‘Bung Karno dan Dimensi Sosial’ 67 Tahun Hari Lahir Pancasila, 111 Tahun Hari Lahir dan 42 Tahun Wafatnya Bung Karno tersebut antara lain sejarawan LIPI Asvi Warman Adam, Sekjen PB IKA PMII yang juga anggota Komisi I DPR RI FPKB A. Effendy Choirie, Ketua Dewan Pakar PP PA GMNI Prof. Dr. H. Soedijarto, Ahmad Basyarah, Ramson Siagian dan lain-lain.
Sejauh ini kata Pakde Karwo-sapaan akrab Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini merasa aneh peletak dasar ekonomi Pancasila ini belum menjadi pahlawan nasional. “Yang memerdekan Indonesia kok tidak pahlawan nasional. Jadi, jangan ada politisasi untuk gelar pahlawan ini," kata Gubernur Jawa Timur itu.
Sementara itu, Aktifis Alumni Kelompok Cipayung (AKC-GMNI, HMI, PMII, PMKRI, GMKI, dan Gema Budhi), Efendi Choirie menyatakan dukunganya guna mencabut konsideran TAP MPR RI yang menyudutkan Bung Karno. “itu, sekaligus menjadikannya sebagai pahlawan nasional dan Bung Karno clear, bersih sebagai founding fathers bangsa ini,” tandas Gus Choinya. **cahyo
Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…
NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…
NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…
Sadari Dampak Negatif Internet, Jadilah Anak Muda Bertanggung Jawab NERACA Malang - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian…
NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada…
NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan…