PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap II sebesar Rp2 triliun pada 2013. “Obligasi berkelanjutan II jika itu memungkinkan, kita akan masuk tahun ini atau tahun depan. Bagusnya berkelanjutan itu tinggal memasukkan penambahan, jadi tidak berkepanjangan prosesnya,” kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro di Jakarta, Senin (25/6).
Kata Iqbal, penerbitan ini merupakan lanjutan dari langkah perseroan yang sudah menyelesaikan penerbitan obligasi berkelanjutan I dengan nilai yang sama, sehingga total nilai obligasi berkelanjutan BTN sebanyak Rp4 triliun.“Kita sudah dengar rapat dengar pendapat dengan DPR terkait dengan persiapan right issue, kedua kita juga menyelesaikan obligasi berkelanjutan I untuk Rp 2 triliun dan dananya sudah masuk,” ujarnya.
Penerbitan obligasi berkelanjutan ini juga bukan untuk meningkatkan CAR, tetapi untuk ekspansi kredit, khususnya KPR. “Penerbitan obligasi itu tidak berkaitan dengan CAR, tapi semuanya untuk KPR, karena sumber dananya berjangka 10 tahun,” lanjutnya.
Seperti diketahui sebelumnya, penjamin pelaksana emisi efek obligasi berkelanjutan perseroan ini adalah penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT Dana Reksa, PT CIMB Sekuritas, dan PT Indo Premier Securities. (ria)
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…
Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) memutuskan membagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar…
Di kuartal pertama 2024, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) membukukan laba bersih senilai US$67,6 juta atau setara Rp1,09 triliun (kurs…