Kebutuhan Layanan Data Meningkat - Operator CDMA Lebih Fokus

NERACA

Makin besarnya penggunaan data dalam berkomunikasi daripada layanan suara dan teks, operator seluler berbasis teknologi CDMA fokus menggarap penggunaan layanan data.

Industri telekomunikasi seluler adalah salah satu industri yang pertumbuhannya sangat pesat dan berkembang dengan cepat. Dalam lima tahun terakhir, nilai rata-rata bisnis per tahunnya mencapai Rp80 triliun.

Perkembangan teknologi yang pesat, terutama teknologi dalam bidang telekomunikasi, mengakibatkan perubahan pada kebutuhan pelanggan. Perubahan ini tentu mengakibatkan perubahan paradigma dan penyesuaian model bisnis.

Perubahan yang sangat terlihat adalah meningkatnya kebutuhan dan permintaan pelanggan atas layanan mobile internet yang baik dan reliable, bahkan bisa dibilang bahwa industri telekomunikasi sekarang sudah bukan voice-centric lagi, tapi sudah beralih ke voice-data centric atau bahkan data centric. Transformasi ini sesuai dengan gaya hidup digital (mobile lifestyle) yang tidak lagi sekadar suara serta teks tetapi lebih modern dan sarat teknologi informasi yang inovatif.

Berdasarkan data lembaga riset telematika Sharing Vision, pada 2012 pelanggan broadband (internet cepat) di Indonesia diprediksi mencapai 30 juta orang, naik 200% dibandingkan dengan tahun lalu.
Hal ini seiring pertumbuhan pengguna internet di Tanah Air yang tahun ini diperkirakan menembus 125 juta orang. Kebutuhan konsumen untuk mengakses data dengan perangkat selular telah menjadi kenyataan yang tidak bisa ditampik oleh industri/operator telekomunikasi.

Kondisi ini didorong peningkatan 23% jumlah pengguna ponsel dan meningkatnya penetrasi ponsel pintar. Paling tidak jumlah ponsel di Indonesia telah mencapai kurang lebih 210 juta, di mana setiap orang bisa menggunakan perangkat selular lebih dari satu.

CEO AT&T Randall Stephenson mengatakan bahwa telah terjadi perubahan pola baru dalam penggunaan smartphone. Sehingga di masa depan, operator selular hanya akan mengeluarkan layanan paket data saja, di mana layanan suara dan teks akan digantikan dengan layanan data.

Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya aplikasi-aplikasi yang bermunculan seperti Skype, layanan VOIP, WhatsApp yang bisa menggantikan peran SMS dan suara. Stephenson bahkan memprediksi, perubahan layanan suara dan teks menjadi layanan data akan terjadi dalam satu tahun ke depan. Hal ini setidaknya akan terjadi di negara maju seperti di Amerika Serikat.

Lebih lanjut, Stephenson mengaku tidak tahu apakah Indonesia akan mengikuti tren yang ada atau tidak. Yang jelas beberapa operator selular di Indonesia telah menyatakan bahwa jumlah layanan suara dan teks mengalami penurunan, namun tidak dengan jumlah layanan data yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI), Sarwoto Atmosutarno mengatakan, seiring dengan perluasan status kota besar pada secondary cities, perkembangan mobile data akan terus meningkat. Paling lambat Indonesia akan mengikuti tren tersebut pada 2015.

Persaingan Operator CDMA

Perkembangan teknologi telekomunikasi yang pesat di Indonesia menjadikan mobile internet sebagai kebutuhan penting berbagai segmen masyarakat, di mana kebutuhan akan mobile internet ini didorong oleh tren dan lifestyle masyarakat Indonesia itu sendiri.

Tidak bisa dipungkiri kebutuhan masyarakat Indonesia atas layanan data terus meningkat. Hingga saat ini, layanan data diprediksi akan menjadi pilihan satu-satunya yang akan dipakai para konsumen di Indonesia.

Seiring dengan layanan dasar (pesan singkat dan suara) yang semakin menurun, tahun ini tampaknya operator seluler dengan teknologi berbasis CDMA mulai memberi perhatian khusus pada layanan data untuk menghadapi persaingan antara operator seluler yang semakin ketat.

Operator seluler seperti PT Bakrie Telecom (BTel) misalnya, yang selama ini fokus ke layanan SMS dan telepon murah sudah mengubah cara memberikan layanan dengan meningkatkan kecepatan layanan data ke jaringan EVDO.

Untuk membangun infrastruktur layanan data pada produk AHA, BTel menyiapkan investasi sekitar US$ 200 juta setiap tahun. Perusahaan menganggarkan belanja modal sekitar US$ 140 juta pada 2012. Sebesar 60% dari belanja modal tersebut akan digunakan untuk mengembangkan layanan data.

Tak mau ketinggalan dengan pesaingnya, untuk meningkatkan pendapatan layanan data, PT Smartfren Telecom Tbk, operator berbasis Code Division Multiple Access (CDMA), fokus meningkatkan penjualan layanan data di daerah-daerah pulau Jawa pada tahun ini. Perusahaan menargetkan layanan data berkontribusi di atas 50% terhadap pendapatan tahun ini.

Smartfren menargetkan pendapatan sekitar Rp 2 triliun pada 2012, naik dua kali lipat dari target pendapatan 2011 yang sebesar Rp 1 triliun. Perusahaan akan melanjutkan ekspansi jaringan dan agresif dalam pemasaran untuk mendapatkan sekitar 6 juta pelanggan layanan data.

Sedangkan operator berbasis CDMA lainnya, seperti Flexi milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom, telah menyiapkan investasi sekitar Rp 400 miliar untuk membangun infrastruktur data Flexi di 20 kota.

Perusahaan menargetkan mendapat Rp 5 miliar per bulan dari pendapatan data pada 2012. Pendapatan tersebut didapat dari pertumbuhan pelanggan data Flexi sebesar 100.000 pelanggan dengan rata-rata penggunaan (ARPU) Rp 50.000 per bulan.

BERITA TERKAIT

Gandeng Kerjasama SPOTV - IndiHome Hadirkan Tayangan Olahraga Terbaik Dunia

Tingkatkan pelayanan kepada pelanggan, IndiHome sebagai perusahaan layanan fixed broadband unggulan milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya…

Rencana Kredivo Go Public - Investasi Telkom di Bisnis Digital Berbuah Manis

Agresifnya investasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya MDI Ventures di beberapa perusahaan digital mulai berbuah manis.…

Dukung Percepatan Penanganan COVID-19, Net1 Indonesia Donasikan Perangkat dan Layanan Internet Gratis

NERACA Jakarta – PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Net1 Indonesia) sebagai penyedia layanan mobile data broadband 4G LTE yang merupakan bagian…

BERITA LAINNYA DI

Gandeng Kerjasama SPOTV - IndiHome Hadirkan Tayangan Olahraga Terbaik Dunia

Tingkatkan pelayanan kepada pelanggan, IndiHome sebagai perusahaan layanan fixed broadband unggulan milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya…

Rencana Kredivo Go Public - Investasi Telkom di Bisnis Digital Berbuah Manis

Agresifnya investasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya MDI Ventures di beberapa perusahaan digital mulai berbuah manis.…

Dukung Percepatan Penanganan COVID-19, Net1 Indonesia Donasikan Perangkat dan Layanan Internet Gratis

NERACA Jakarta – PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Net1 Indonesia) sebagai penyedia layanan mobile data broadband 4G LTE yang merupakan bagian…