Jalan Pantura Jawa Kelebihan Beban

NERACA

Jakarta--Kementerian Pekerjaan Umum mengakui, beban ruas jalan nasional Pantai Utara Jawa mulai dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur sudah berlebih.

Kondisi itu berpotensi menimbulkan kerusakan lebih cepat dari umur teknisnya, kata Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Kementerian PU Winarno dalam jumpa pers tentang Program Penanganan Pantura Pulau Jawa di Jakarta, Kamis.

"Kondisinya sudah 'overload'. Saat ini trafik per hari mencapai 48 ribu kendaraan atau lebih besar dari kapasitas normal 20 ribu," katanya.

Dijelaskannya, dengan kondisi itu, sudah semestinya ada tol di sepanjang Pantura Jawa. "Hal ini juga dampak dari pertumbuhan ekonomi dan industri di kawasan ini yang tidak diimbangi dengan pembangunan infrastruktur dan moda transportasi," katanya.

Menurut Winarno, beban jalan nasional saat ini bertambah berat karena justru moda transportasi seperti Kereta Api (KA) sudah dibatasi penumpang berdiri untuk ekonomi, apalagi kereta cepat, sementara rencana pembangunan KA super cepat Jakarta - Surabaya dan jalur ganda di sejumlah ruas Jawa Barat dan Jawa Tengah, sampai sekarang masih belum sesuai harapan. "Padahal, untuk angkutan jarak jauh, menggunakan KA dan transportasi laut jelas lebih cepat dan efisien," ujarnya

Oleh karena itu, tegasnya, wajar jika kondisi jalan Pantura Jawa mengalami kondisi cepat rusak dibanding umur teknisnya. "Meski ukuran teknis kekuatan jalan 5-10 tahun, tetapi kerusakan jalan sudah terjadi 1-3 tahun," katanya.

Jadi wajar bila ada anggapan bahwa proyek perbaikan jalan dan jembatan di Pantura Jawa tidak akan pernah selesai. "Never ending project (proyek tak pernah selesai)," katanya.

Namun, Winarno enggan merinci berapa persen dari total ruas Pantura sepanjang 1.182 km yang mengalami percepatan kerusakan dibanding umur teknis seharusnya. "Jadi, tampaknya memang harus dipetakan, berapa dampak kerusakan dan kebutuhan untuk memperbaikinya dan berapa efek pertumbuhan dan nilai tambah industri dan ekonomi secara umum. Harus ada data 'trade off'. Saya yakin pemerintah dan para ahli bisa menghitungnya. Untuk sementara, inilah dilema yang harus dihadapi pemerintah," ucapnya

Lebih jauh Winarno menyebutkan, teknis jalan di Pantura dan jalan nasional lainnya di Indonesia masih dipatok MST 10 ton. "Ini masih jadi patokan dunia seperti di Amerika Serikat, Korea, dan sejumlah negara maju lainnya. Baru, Perancis yang akan meningkat menjadi 12 ton MST-nya," paparnya

Terkait dengan program perbaikan jalan Pantura Jawa tahun ini, Winarno menyebutkan, untuk kepentingan itu sebesar Rp1,0803 triliun atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar Rp939,1 miliar.

Rawan macet

Menyinggung persiapan angkutan Lebaran 2012, Winarno menyebutkan, sejumlah titik kemacetan di jalur Pantura Jawa antara lai, masih di sekitar Merak, terutama ruas jalan alternatif ruas Bojonegara - Serdang yang baru akan dilakukan perbaikan, ruas Cilegon - Anyer Pasauran yang masih dalam proses perbaikan, sekitar Cikampek, khususnya Simpang Jomin karena sampai sekarang belum ada rencana pelebaran (fly over) dan sejumlah titik penanganan jembatan di Pantura Jawa Tengah. "Sejumlah titik jembatan itu antara lain di Jembatan Kabuyutan KM.Smg.198+800, Jembatan K. Pemali KM.Smg.177+210, Jembatan Kapidodo B, Jembatan Rembun A dan Jemabtan Bremi B. Beberapa titik jembatan itu, awal Juli ini selesai," pungkasnya. **cahyo

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…