PT Hero Supermarket Tbk (HERO) berencana mendapatkan pinjaman dari DFI Treasury Limited senilai US$ 60 juta atau sekitar Rp544,08 miliar. DFI sendiri merupakan pihak terafiliasi perseroan.

Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/6). Dijelaskan, rencana transaksi tersebut merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK. Rencana transaksi itu juga merupakan transaksi afiliasi.

Perseroan secara tidak langsung dikendalikan oleh Dairy Farm International Holdings Limited yang mana Dairy Farm International Holdings Limited mengandalikan secara langsung DFI. Perseroan bermaksud menggunakan dana yang diperoleh dari rencana transaksi untuk melunasi pinjaman bank dan cerukan.

Periode pinjaman adalah tiga tahun sejak tanggal efektif, yaitu tanggal pinjaman diterima oleh perseroan. Pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar enam bulan JIBOR ditambah 1 persen per tahun.

Sebagaimana telah diuraikan dalam laporan keuangan per 31 Desember 2011 yang telah diaudit, perseroan mempunyai utang kepada beberapa pihak. Antara lain, Standard Chartered Bank sebesar Rp50 miliar, Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sebesar Rp200 miliar, PT ANZ Panin Bank sebesar Rp50 miliar, Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sebesar Rp22,589 miliar, dan Citibank NA sebesar Rp60,484 miliar. (bani)