Kenaikan Gaji Pejabat Masih "Tiga Tahapan"

 Kenaikan Gaji Pejabat Masih “Tiga Tahapan”

 Jakarta—Pembahasan soal rencana kenaikan gaji 8000 pejabat negara masih harus melewati “tiga tahapan” lagi, antara lain presentasi dihadapan Tim Reformasi Birokrasi (TRB), Wakil Presiden dan Presiden. “Ada rencana untuk melakukan presentasi dulu di tim reformasi birokrasi. Presentasi ini dilakukan untuk mendapatkan persetujuan,” ," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo kepada wartawan di Jakarta,28/3.

 Dari presentasi ini, ujar mantan Dirut Bank Mandiri ini, ada dua kemungkinannya, ditolak dan disetujui. “Hasil dari presentasi ini nantinya, bisa disetujui, namun  bisa juga tidak disetujui," tuturnya.

 Lebih jauh kata Agus Marto, sampai saat ini rencana kenaikan gaji pejabat negara masih dalam proses. Oleh karena itu, masih ada proses yang masih dijalankan. “Dalam proses tersebut masih ada forum yang masih dijelaskan untuk bisa dibicarakan," terangnya.

 Diakui Agus,  presentasi di hadapan Tim Reformasi Birokrasi itu kemungkinan bisa terlaksana pada tahun ini. "Sedang minta jadwal. Saya lagi meminta jadwal, kalo bisa segera pasti dalam waktu dekat, ya tahun ini," tandasnya.

 Setelah presentasi, lanjut Agus lagi, pembahasan tersebut akan naik ke tingkat Wakil Presiden, kemudian terakhir di Presiden. "Setelah itu baru ke kantor Wapres baru Presiden," tambahnya.

 Sementara itu, Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Marcus Mekeng mengatakan gaji anggota DPR sampai saat ini belum dinaikkan, sama seperti gaji pejabat negara lain. Bahkan DPR belum pernah membahas mengenai kenaikan gaji pejabat dan anggota DPR. "Gaji nggak pernah dibahas di DPR," ujarnya.

 Untuk itu, Melchias mengaku pasrah. Menurutnya, masalah kenaikan gaji pejabat dan DPR itu sedang dalam kajian dan sedang dicari waktu yang tepat. "Mengkaji waktunya, besarannya, kita nggak usah terlalu khawatir," katanya.

 Bagi Melchias, yang terpenting adalah kenaikan gaji PNS, TNI/Polri yang berpenghasilan rendah. "Yang penting PNS-PNS gaji di bawah berikan dulu. Pejabat nanti saja," ujarnya.

 Ketika ditanya apakah cukup dengan gaji yang diterimanya saat ini, Melchias mengaku masih aman. "Ya diaman-amanin saja, manusia nggak pernah ngerasa cukup, dikasih 1 minta 2, dikasih 2 maunya 3," kelakarnya. **cahyo

BERITA TERKAIT

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…