Saham Facebook Anjlok - Karena Ditinggal oleh Salah Satu Petinggi

NERACA

Seiring anjloknya harga saham Facebook yang menjadi pertanda awal keterpurukan jejaring sosial ini, Kepala bagian divisi IT Facebook, Bret Taylor memutuskan untuk melepaskan jabatannya dan membina bisnisnya sendiri di luar perusahaan jejaring sosial tersebut.

Facebook ditinggal salah satu sosok pentingnya, Chief Technology Officer (CTO), Bret Taylor, yang telah memutuskan untuk meninggalkan situs jejaring sosial terbesar itu. Hal ini menjadi suatu kehilangan besar bagi Facebook. Pasalnya, situs besutan Mark Zuckerberg tersebut tengah dituntut berbenah setelah sahamnya anjlok. 

Seperti dikutip dari laman BBC, Bret tidak menyebutkan secara detil bisnis apa yang akan dia geluti setelah mundur dari Facebook. "Saya sedih harus mundur, tapi saya sangat bersemangat soal bisnis baru saya," ujar dia. Sebelumnya, Bret merapat ke Facebook sebagai bagian dari proses akuisisi.

Taylor sejatinya adalah pendiri dan CEO FriendFeed, yang merupakan perusahaan yang membidangi aggregated feeds jejaring sosial. Pada tahun 2009, FriendFeed dicaplok oleh Facebook dengan harga USD 50 juta. Begitu pula dengan Taylor yang kemudian diangkat menjadi CTO.

Diprediksi Kolaps

Saham Facebook yang mulai diperdagangkan di bursa saham terus menunjukkan penurunan nilai. Dari harga awal 38 dolar per lembar saham, kini terpangkas 21% menjadi 30 dolar saja.

Saat menggelar penawaran saham perdananya di NASDAQ, Jumat (18/5/2012) kemarin, saham Facebook sempat melesat di awal, namun kembali melempem ketika penutupan. Saham Facebook dijual perdana di angka USD 38. Sontak banyak yang melirik saham ini sehingga harganya pun melonjak hingga di kisaran USD 45.
Sayang, kenaikan ini tak bertahan lama karena berangsur-angsur nilai saham Facebook justru balik kanan hampir menyentuh angka semula, dan ditutup di angka USD 38,23 pada debut initial public offering (IPO)-nya.
Meski demikian, Facebook sudah menorehkan prestasi dengan menyabet gelar sebagai perusahaan dengan IPO terbesar ketiga sepanjang sejarah AS. Padahal, perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu baru berumur 8 tahun dan kini bernilai USD 104 miliar.

Saat menggelar penawaran saham perdananya di NASDAQ, saham Facebook sempat melesat di awal, namun kembali menyusut ketika penutupan. Saham Facebook dijual perdana di angka USD 38. Sontak banyak yang melirik saham ini sehingga harganya pun melonjak hingga di kisaran USD 45.

Namun, kenaikan ini tak bertahan lama karena berangsur-angsur nilai saham Facebook justru berbalik hampir menyentuh angka semula, dan ditutup di angka USD 38,23 pada debut initial public offering (IPO).

Seorang analis investasi senior Ironfire Capital Eric Jackson memprediksi Facebook akan kolaps di lantai saham dan hilang delapan tahun kedepan. Dalam perkiraan dia, nasib Facebook akan sama susah payah berjuang menghadapi era mobile web yang modern dan akhirnya akan punah.

"Dalam lima sampai delapan tahun terlihat tanda-tanda keterpurukan mereka seperti yang dialami oleh Yahoo. Yahoo tetap menghasilkan keuntungan, tetap memperkerjakan 13.000 karyawan tetapi secara real hanya 2.000 karyawan yang benar-benar bekerja. Bisa dikatakan ini merupakan sebuah keterpurukan," kata Jackson.

Jackson memprediksi Facebook akan kesulitan mengikuti generasi-generasi teknologi terbaru dan berusaha beralih ke mobile. Kepada Consumer News and Business Channel (CNBC) dalam program Squawk on the Street, dia mengatakan bahwa Facebook seharusnya terus berjuang dengan inovasi dan versi mobile yang lebih baik jika tidak ingin ditinggalkan.

"Dunia semakin cepat, semakin kompetitif, dan saya perkirakan mereka yang merajai di era terdahulu akan kesulitan menyongsong masa berikutnya," tambahnya.

BERITA TERKAIT

Gandeng Kerjasama SPOTV - IndiHome Hadirkan Tayangan Olahraga Terbaik Dunia

Tingkatkan pelayanan kepada pelanggan, IndiHome sebagai perusahaan layanan fixed broadband unggulan milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya…

Rencana Kredivo Go Public - Investasi Telkom di Bisnis Digital Berbuah Manis

Agresifnya investasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya MDI Ventures di beberapa perusahaan digital mulai berbuah manis.…

Dukung Percepatan Penanganan COVID-19, Net1 Indonesia Donasikan Perangkat dan Layanan Internet Gratis

NERACA Jakarta – PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Net1 Indonesia) sebagai penyedia layanan mobile data broadband 4G LTE yang merupakan bagian…

BERITA LAINNYA DI

Gandeng Kerjasama SPOTV - IndiHome Hadirkan Tayangan Olahraga Terbaik Dunia

Tingkatkan pelayanan kepada pelanggan, IndiHome sebagai perusahaan layanan fixed broadband unggulan milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya…

Rencana Kredivo Go Public - Investasi Telkom di Bisnis Digital Berbuah Manis

Agresifnya investasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya MDI Ventures di beberapa perusahaan digital mulai berbuah manis.…

Dukung Percepatan Penanganan COVID-19, Net1 Indonesia Donasikan Perangkat dan Layanan Internet Gratis

NERACA Jakarta – PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Net1 Indonesia) sebagai penyedia layanan mobile data broadband 4G LTE yang merupakan bagian…