Gairah Pasar Properti 2012 Tak Picu Harga Saham

 

NERACA

Gairah pasar di industri properti ternyata tak mampu memicu melesatnya harga saham perusahaan developer yang listing di bursa. Meski pasar properti sangat lari kencang, namun pergerakan harga saham para emiten properti malah loyo.

Meski pun demikian, menurut Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo, kondisi tersebut tidak harus menjadikan investor menjauh mengoleksi saham sektor properti. Pasalnya, harga saham properti yang turun tidak separah saham otomotif yang terjun bebas terkait aturan DP. Seperti diketahui, bank sentral menetapkan pembeli properti dan otomotif harus membayar uang mukia 30% dari harga jual.

Oleh karena itu, dia meyakini saham properti masih kuat dikarenakan turunnya belum terlalu jauh. Menurut Satrio, masih ada saham properti yang masih cukup kuat dibandingkan dengan sektor lainnya. “Saham properti masih layak beli, di antaranya saham PT Alam Sutra Realty Tbk (ASRI) yang harga sahamnya masih belum turun,” katanya kepada Neraca.

Kendatipun demikian, sebenarnya saham properti sebenarnya relatif sudah terkoreksi dari level tertinggi sejak April lalu yang rata-rata turun hingga 15-20%. Dia merekomendasikan saham-saham yang perlu dikoleksi pada pekan ini, saham-saham yang Price Earning Ratio (PER)-nya masih di bawah 17. Seperti contohnya saham PT Ciputra Surya Tbk (CTRS), PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dan PT Alam Sutera Realty (ASRI). Kemudian saham yang harus dihindari adalah saham yang PER-nya di atas 25, seperti saham PT Sentul City (BKSL), dan PT Jaya Real Property Tbk (JPRT).

Sementara menurut Managing Research PT Indosurya Asset Management Reza Priyambada, pergerakan saham properti sepekan ke depan masih akan mengalami tekanan dari bursa secara keseluruhan. Alasannya, pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual.

“Emiten properti yang berbasis pengembang lahan atau industri pasti akan terkena imbasnya,” ujarnya.

Senada dengan Satrio, Reza mengakui, masih ada saham properti yang masih layak untuk diharapkan di antaranya adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Pertimbangannya, karena pergerakan saham-saham tersebut masih berpotensi untuk naik secara teknikal.

Pergerakan saham properti lainnya, lanjut Reza, sebenarnya secara fundamental tidak ada masalah. Tetapi pergerakan sahamnya terkadang rentan terhadap sentimen.

Menurut pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia (UI) Budi Frensidy, pergerakan saham properti selama sepekan ke depan akan dipengaruhi oleh melemahnya nilai rupiah dan kuatnya nilai dolar Amerika. “Tidak terlalu bagus pergerakannya,” ujarnya.

Menurut Budi, investor harus lebih selektif dalam sepekan atau sebulan ini. Karena menurut dia, pergerakan saham masih terpengaruh oleh krisis di Yunani yang membuat pergerakan saham jadi tidak menentu. Budi memprediksikan, saham-saham yang terkoreksi akan recovery pada kuartal III 2012.

 

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…