Indofood Kembangkan Budaya Meneliti Mahasiswa - Kucurkan Rp 1,2 M untuk 45 Mahasiswa

NERACA

Indofood kucurkan dana sebesar Rp 1,2 miliar guna membangun budaya meneliti di kalangan mahasiswa.

Hingga saat ini, upaya mengembangkan keaktifan mahasiswa untuk melakukan penelitian dengan berbagai metodologi yang ada di lingkungan kampus masih terbilang rendah. Mahasiswa masih cenderung kepada rutinitas kemahasiswaan yang teoritis dan kurang memberi kontribusi untuk memajukan penelitian ilmiah, di mana dengan adanya minat penelitian yang berkembang diharapkan dapat meningkatkan perhatian mahasiswa tentang masalah yang ada di masyarakat.

Proposal penelitian yang tak memenuhi syarat bisa jadi merupakan cerminan dari mahasiswa yang tak memahami permasalahan. Oleh karena itu, maka pemahaman mahasiswa tentang masalah yang ada di masyarakat pun perlu ditingkatkan.

Oleh karena itu, untuk menumbuhkan semangat mahasiswa dalam melakukan penelitian, Indofood mengucurkan dana sebesar Rp 1,2 miliar sebagai dana penelitian pelaksanaan Indofood Riset Nugraha yang dilakukan 45 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.  Program ini untuk mahasiswa tingkat akhir guna membantu mereka menyelesaikan penelitian untuk tugas akhir.

Direktur Indofood Franciscus Welirang mengatakan, sebanyak 45 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menerima bantuan dana penelitian lewat program Indofood Riset Nugraha (IRN). Menurut dia, kegiatan itu bisa mendorong sekaligus membangun budaya meneliti di kalangan mahasiswa.

"Kami berharap IRN dapat memotivasi mahasiswa agar terus berkarya mengembangkan ide dan pemikiran mereka melalui penelitian yang berkualitas, khususnya di bidang keanekaragaman pangan, yang pada akhirnya dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia," kata Franciscus.

Krisis pangan global kerap dijadikan topik dalam sebuah diskusi atau seminar. Potensi krisis ini terutama diprediksi akibat terjadinya perubahan iklim yang beberapa dampaknya saat ini sudah mulai dirasakan masyarakat di berbagai belahan dunia.

Program ini merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada peneliti unggul, khususnya dalam bidang yang terkait dengan ketahanan pangan yang menjadi persoalan penting dan membutuhkan perhatian serius.

Dengan mengusung tema "Menuju Penganekaragaman Pangan Berbasis Kearifan Lokal Melalui Pengembangan Tepung dan Pati”, bidang penelitian dibagi ke dalam lima bidang. Lima bidang itu adalah teknologi pangan, gizi masyarakat, bidang sosial, ekonomi dan budaya, serta bidang budi daya pertanian dan peternakan.

Adapun 10 komoditas yang menjadi fokus penelitian para mahasiswa itu adalah gandum, jagung, ubi jalar, pisang, singkong, kelapa sawit, ganyong, kentang, kedelai, dan susu beserta turunannya.

Para peraih penghargaan ini berhasil menyisihkan 176 peserta pengirim proposal penelitian yang berasal dari 39 perguruan tinggi di Indonesia. Seluruh proposal itu diseleksi mulai dari seleksi administratif hingga peninjauan materi penelitian oleh dewan pakar yang diketuai mantan rektor Universitas Atmajaya sekaligus pakar teknologi pangan, Prof Dr FG Winarno.

Penilaian dewan pakar meliputi berbagai aspek, seperti metode penelitian, kreativitas, aspek inovasi, serta aspek kelayakannya. Hasilnya didapatlah 45 proposal terpilih, yakni 20 proposal di bidang teknologi pangan, 12 penelitian di bidang gizi, 6 di bidang sosial ekonomi budaya, 5 penelitian di bidang budidaya pertanian, dan 2 sisanya adalah penelitian di bidang peternakan.

FG Winarno, Ketua Dewan Pakar IRN mengatakan, besaran dana penelitian yang diberikan kepada mahasiswa berkisar Rp 8 juta-Rp 30 juta/orang. Untuk program IRN ini setiap tahun Indofood mengalokasikan dana lebih Rp 1,5 miliar.

Penyerahan bantuan ditandai dengan penandatanganan kontrak kerja sama penelitian yang dilakukan di dua kota, yakni di Jakarta untuk perguruan tinggi wilayah Indonesia Barat dan Malang di Jawa Timur bagi wilayah Indonesia tengah dan timur.

Peluncuran IRN

Sebelumnya, peluncuran program IRN periode 2012-2013 telah diselenggarakan Februari lalu di Indofood Tower, Jakarta, yang dihadiri jajaran direksi PT ISM Tbk., Franciscus Welirang dan Taufik Wiraatmadja.

Sebagai produsen pangan terkemuka, PT Indofood Sukses Makmur (ISM) Tbk. terpanggil untuk dapat berperan aktif dan ikut berkontribusi serta memberikan solusi terhadap permasalahan ketahanan pangan. Salah satu kontribusi yang dapat diberikan adalah dengan meluncurkan kembali program Indofood Riset Nugraha (IRN).

PR dan CSR Manajer PT ISM Tbk. Louis M. Djangun mengatakan, IRN adalah sebuah program penelitian pangan yang sudah bergulir sejak tahun 1998, dan sebagai wujud kepedulian Indofood untuk pembangunan pangan nasional melalui partisipasi aktif kalangan civitas akademika.

 Setelah peluncuran program IRN, PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengadakan sosialisasi kepada 250-an mahasiswa di 10 perguruan tinggi yang ada di Lampung.  Di antaranya, Unila, Polinela, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Tulang Bawang, dan Universitas Megou Pak Tulang Bawang.

Dalam sosialisasi tersebut dihadiri Stefanus Indrayana selaku GM corporate communication division, Prof. Dr. Bustanul Arifin sebagai salah satu Tim Panelis IRN, dan Prof Dr. Sunarto D.M., S.H., M.H. selaku pembantu rektor III Unila. 

 

 

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…