Maraknya Jamu Ilegal di Indonesia

 

NERACA

Meminum jamu sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Bahkan produk-produk jamu ilegal dari luar pun mulai marak masuk di pasar lokal. Hal ini jelas berpotensi merugikan industri jamu lokal.

Produk jamu memang berbeda dengan obat yang sudah teruji klinis. Jamu terbuat dari ramuan-ramuan tradisional dan belum banyak diteliti meskipun manfaat kesehatannya sudah banyak dirasakan penggemarnya. Celah ini dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk mencari untung dengan menjual jamu ilegal dan jamu palsu.

Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GPJI) Charles Saerang, Selasa (12/06), di Jakarta mengatakan, Industri jamu di Indonesia merupakan industri tradisional yang telah lama dikembangkan oleh pengusaha lokal Indonesia dan tetap mendapatkan respon positif dari konsumen Indonesia hingga saat ini.

Ia menilai, presentase penduduk Indonesia yang pernah mengkonsumsi jamu sebanyak 59,12% yang terdapat pada semua kelompok umur, laki-laki dan perempuan, baik di perdesaan maupun perkotaan. Dan dari semua penduduk Indonesia yang pernah mengkonsumsi jamu, sebesar  95,60%  merasakan  manfaatnya  bagi kesehatan.

Di tengah serbuan beragam obat kesehatan modern, jamu tetap hadir sebagai salah satu produk unggulan nasional yang mendapat sambutan positif dari masyarakat. 

"Potensi pasar domestik sendiri menjanjikan omzet yang luar biasa dan bisa mencapai nilai Rp 25 triliun per tahunnya." kata Charles.

Menurut dia, penting bagi pelaku industri jamu untuk dapat memenuhi ekspektasi pasar domestik dan juga pasar internasional, sehingga Jamu menjadi produk kesehatan berkualitas yang dapat dikonsumsi masyarakat luas.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, nilai impor obat tradisional dan herbal sepanjang 2011 mencapai US$40,5 juta, di mana Amerika, Malaysia dan Korea Selatan menjadi tiga negara terbesar pemasok obat tradisional dan herbal di pasar domestik.

Menjawab tantangan pasar akan obat-obatan tradisional, Presiden Direktur PT. Sinde Budi Sentosa Budi Yuwono menyatakan, langkah inovasi yang berkelanjutan bagi semua pelaku industri jamu adalah suatu keharusan. Inovasi itulah yang akan memampukan pengusaha jamu nasional dalam menjawab kebutuhan konsumen akan tersedianya produk jamu yang aman, berkualitas dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Dia menambahkan Sinde Budi Sentosa (SINDE) terus berinovasi agar produk jamu dapat diterima oleh masyarakat luas dari beragam lapisan usia, budaya maupun wilayah. Sinde pun memunculkan produk jamu dalam kemasan siap saji, pertama di Indonesia pada tahun 1994.

Ia mengatakan pada saat terbentuknya kultur budaya masyarakat modern, dengan mobilitas tinggi  dan gaya hidup yang serba praktis.

“Kami harap produk jamu dalam kemasan kaleng siap saji ini dapat memenuhi gaya hidup konsumen masa kini yang serba praktis dan instan,” tuturnya.

Kebutuhan akan hadirnya jamu dalam kemasan yang praktis pun dirasakan oleh Duta Produk Larutan Penyegar Cap Badak Joshua Suherman.

“Anak-anak muda seperti saya telah merasakan manfaat konsumsi jamu bagi kesehatan tubuh," tuturnya..

Menurut dia, cita rasa jamu Larutan Penyegar Cap Badak yang bisa diterima semua kelompok usia dengan kemasannya yang praktis dan siap saji, membuat saya setia mengonsumi Larutan Penyegar Cap Badak sejak dia kecil.

Inovasi SINDE menghadirkan jamu dalam kemasan kaleng siap saji ini merupakan inovasi produk yang telah dirintis sejak tahun 1994. Inovasi SINDE tersebut mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan predikat “Perusahaan Nasional Pertama yang Memproduksi Jamu dalam Kemasan Kaleng Siap Saji di Dunia”.

Langkah SINDE selaku produsen jamu nasional untuk terus berinovasi dalam menyajikan produk jamu terbaik bagi masyarakat patut ditiru oleh produsen jamu nasional lainnya.

“MURI memandang bahwa upaya inovasi berkelanjutan tersebut membuat SINDE pantas menerima predikat MURI sebagai pionir dalam industri jamu di tingkat nasional dan dunia dalam penyajian jamu siap saji dalam kaleng,” ucap Jaya Suprana dari MURI setelah penyerahan piagam MURI kepada Sinde Budi Sentosa.

 

BERITA TERKAIT

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…