Adhi Karya Incar Proyek IPP Senilai Rp 4 Triliun

Neraca

Jakarta – Guna memenuhi target proyek tahun ini sebesar Rp 13,5 triliun, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kini sedang mengincar proyek independent power plant (IPP) senilai Rp4 triliun. Dimana proyek pembangkit listrik tersebut memiliki kapasitas 2x50 MW.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Kiswodarmawan mengatakan, perseroan menganggarkan dana senilai Rp300 miliar untuk masuk proyek IPP, “Untuk proyek IPP tersebut ada konsorsium, dan itu proyek PLN. Proyek IPP tersebut mulai tahun depan. Ekuitas kami sekitar 30% dalam proyek IPP tersebut,”katanya di Jakarta, Kamis (7/6).

Asal tahu saja, proyek IPP dan EPC seperti power plant berkapasitas 2x100 MW di Lampung, 2x100 di Kalimantan Timur, 4 unit berkapasitas 2x7 MW, dan 2x10 MW untuk under construction.

Selain itu, perseroan juga masuk proyek properti dan pengembangannya. Rencananya, dana akan digunakan dari penerbitan obligasi berkelanjutan tahap kedua tahun 2012 dan dana untuk pengembangan aset adalah Rp 40 miliar. Nantinya perseroan juga akan mengembangkan tanah di Jakarta, Semarang, dan Medan.

Kemudian untuk mendukung proyek pengembangan real estat di Cinere, Cibubur dan Sidoarjo disiapkan dana investasi sebesar Rp120 miliar. Sementar sisanya untuk properti di pinto tol Bekasi Timur. Tidak hanya itu, Adhi Karya juga sedang mengincar lahan untuk proyek Pertamina dengan dana investasi sekitar Rp250 miliar.

Hingga Mei 2012, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kantongi kontrak baru senilai Rp4,2 triliun. Sementara targetkan proyek tahun ini sebesar Rp 13,5 triliun atau tumbuh dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 11, 9 triliun.

Kata Kismodarmawan, kontrak baru tersebut berasal dari pembangunan dermaga "solid jetty", LCT Jetty, dan liquid jetty milik PT Aneka Tambang Tbk senilai Rp241,45 miliar, pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan paket I senilai Rp253,14 miliar, dan procurement dan instalasi jetty dan fasilitas milik PT Aneka Tambang Tbk senilai US$36,16 juta. Selain itu, Perseroan telah memperoleh proyek PLTU Tarakan 2x7 MW senilai Rp277,75 miliar.

Proyek di Asia

PT Adhi Karya Tbk sudah mengalihkan proyek di Timur Tengah dan fokus ke menggarap proyek di Asia tenggara."Kita fokuskan proyek di Brunei Darussalam, Myanmar dan Vietnam. Tapi berapa nilainya, belum bisa disebutkan,”ujar Kismodarmawan.

Saat ini, perseroan intensif untuk menggarap proyek di Myanmar. Hanya saja, sesuai standar perseroan proyek yang biasa digarap harus diatas Rp 500 miliar. Sayangnya, perseroan belum dapat menjelaskan lebih detail mengenai proyek yang dijajaki di Asia Tenggara tersebut.

Kismodarmawan mengakui, perseroan telah melakukan survei guna mengetahui negara yang berpotensi untuk dikembangkan. Untuk jangka pendek, perseroan tetap fokus pada lima lini bisnis mencakup Engineering Procurement Contract (EPC) berupa pembangkit listrik serta minyak dan gas, juga ada proyek infrastruktur khususnya Independent Power Producer (IPP), jalan tol dan properti.

Perseroan juga sudah mulai menawarkan obligasi berkelanjutan ADHI Tahap I senilai Rp750 miliar dari rencana total penerbitan surat utang sebanyak Rp1,5 triliun. Hasil dana obligasi tersebut akan digunakan untuk membayar hutang dan investasi.

Surat utang senilai Rp750 miliar tersebut terdiri dari Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap I senilai Rp625 miliar rupiah dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap I sebesar Rp125 Miliar. "Obligasi terdiri dari Seri A dengan tenor 5 tahun ditawarkan kupon 9-10% senilai Rp375 miliar rupiah dan Seri B dengan tenor 7 tahun berkupon 9,5-10,5% senilai Rp250 miliar," kata sekretaris perusahaan ADHI, Kurnadi Gularso.

Masing masing dari obligasi tersebut berjangka waktu lima dan tujuh tahun. Sedangkan untuk Sukuk Mudharabah memiliki jangka waktu lima tahun dengan imbal ijarah 9-10%.

Rencananya hasil surat utang ini, untuk Seri A dan Sukuk untuk refinancing surat utang yang masih beredar di pasar. Sementara untuk Obligasi seri B senilai Rp250 miliar akan digunakan untuk investasi. Sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan OSK Nusadana Securities Indonesia. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…