Mobil Murah dan Ramah Lingkungan Siap Diproduksi Pada 2014

NERACA

 

Jakarta – Pemerintah menargetkan produksi mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost and Green Car (LCGC) sekitar 1 hingga 2 tahun ke depan. “Saya rasa 1 sampai 2 tahun mobil LCGC sudah siap dibuat dan dipasarkan di Indonesia,” kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo usai pertemuan dengan pihak Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, Rabu (30/5).

Lebih jauh lagi Agus memaparkan, pemerintah akan mempercepat regulasi untuk mobil hybrid dan mobil ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC). “Pihak Kementerian Keuangan bersama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mempersiapkan regulasi bagi program mobil hybrid dan LCGC,” tegas Agus.

Menurut Agus, pemerintah terus mempersiapkan dan meneruskan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait kendaraan hemat energi. “Yang dibahas bersama pihak Kemenperin masalah produk LCGC dan hybrid,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bagi produk hybrid maupun LCGC diharapkan dapat diproduksi di dalam negeri. “Produk tersebut orientasinya harus diproduksi di Indonesia karena memerlukan teknologi khusus dan tidak bisa diproduksi langsung di Indonesia. Untuk menarik minat investasi, pemerintah akan memberikan insentif fiskal,” ujarnya.

Agus menambahkan, insentif akan diberikan kepada prinsipal yang berkomitmen mendukung program mobil hybrid dan LCGC. “Pemerintah tidak bisa menjanjikan bentuk insentif kalau tidak dikaitkan dengan rencana utama diproduksi di Indonesia,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin, Budi Darmadi, mengatakan pemerintah akan mempercepat regulasi bagi mobil LCGC. “Proses legalnya akan dipercepat dan memberikan insentif berupa pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Beberapa prinsipal seperti Honda akan mempercepat pembangunan pabrik untuk mendukung program LCGC ini,” katanya.

Menurut dia, investor otomotif akan menanamkan modalnya pada program LCGC ketika regulasinya sudah keluar. “Saat ini, lima prinsipal menyatakan ketertarikannya untuk memproduksi mobil LCGC,” ujarnya.

Sementara itu Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengatakan Honda akan ikut serta dalam program mobil hijau meski konsekuensinya akan turun kelas. “Kami belum tahu apakah LCGC yang disiapkan Honda adalah Brio atau yang lain. Yang pasti, Honda harus merambah ke segmen menengah bawah untuk memperbesar volume penjualan dan semua tergantung dari regulasi pemerintah,” katanya.

Adapun Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Endro Nugroho mengungkapkan LCGC yang dalam waktu dekat segera digulirkan pemerintah diyakini dapat menopang pertumbuhan pasar mobil secara nasional mulai tahun depan.

Pangsa Pasar

Kalangan agen tunggal pemegang merek (ATPM) bahkan optimistis mobil hijau dapat menjadi salah satu tulang punggung dalam memperbesar volume penjualan dan pangsa pasar. Selain itu, program ini dinilai dapat menjadi salah satu alternatif dalam meredam penurunan penjualan mobil ketika pemerintah membatasi konsumsi BBM bersubsidi untuk mobil berkapasitas di atas 1.300 cc.

Hal ini disebabkan produk mobil hijau masuk pada segmen mesin di bawah 1.200 cc sehingga dijamin tak terimbas kebijakan pembatasan BBM bersubsidi. “Kami yakin mobil murah dan ramah lingkungan akan menjadi tulang punggung kedua setelah produk-produk low MPV Suzuki,” jelasnya.

Berdasarkan catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), segmen mobil berkapasitas di bawah 1.300 cc di pasar domestik diisi oleh beberapa jenis mobil seperti mobil kompak (city car), mikrobus dan beberapa jenis low MPV. Namun, total volume penjualan pada tahun lalu hanya 41.284 unit.

Kementerian Perindustrian memprediksi, apabila proyek mobil hijau dijalankan, potensi pasar yang akan ditangkap para pebisnis otomotif bisa mencapai 300.000 – 600.000 unit per tahun. Artinya, akan ada lonjakan di atas 6 – 12 kali lipat secara bertahap.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…