Ekspor Non Migas Menurun - Kadin: Akumulasi Impor Terus Meningkat

NERACA

 

Jakarta - Krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat yang berdampak pada menurunnya ekspor China, akan berdampak juga ke Indonesia sebagai negara pemasok bahan mentah ke China. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperingatkan pemerintah untuk segera mengambil tindakan penyelamatan ekonomi nasional akibat ekspor nonmigas yang terus menurun.

Kinerja industri pada triwulan I/2012 menunjukkan nilai pertumbuhan ekspor berlangsung stagnan di kisaran 2,74%, sementara impor terus menggempur dan melesat hingga 17,93%. "Tidak dikatakan terbesar sepanjang sejarah ekonomi Indonesia, tapi akumulasi impor terus meningkat. Hampir semua defisit dan kenaikannya, begitu besar jadi secara total tiap tahun selalu meningkat," ujar peneliti di Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembanan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Ina Primiana di Menara Kadin, Rabu (30/5).

Total impor meningkat sangat tinggi akibatnya surplus perdagangan menjadi lebih rendah. Nilai impor Indonesia per triwulan I/2012 mencapai US$45,84 miliar atau meningkat 18,18% dibanding periode yang sama tahun 2011. Peningkatan impor terbesar disumbang oleh impor migas dengan pertumbuhan 23,39% dan impor nonmigas tumbuh 16,47% pada periode yang sama. Lima negara importir terbesar ke Indonesia pada tahun 2011 yaitu China (20,71%), Jepang (15,6%), Singapura (8,86%), Thailand (8,79%), dan AS (8,78%).

Daya Saing Rendah

Selain karena krisis global, beberapa faktor penyebab penurunan ekspor yaitu produksi dalam negeri tidak berdaya saing karena sudah tidak memiliki keunggulan dan bisa dihasilkan di negara tujuan ekspor. Barang-barang produksi yang semula dihasilkan di Indonesia kini sudah banyak juga dihasilkan oleh negara lain dengan harga yang lebih kompetitif sehingga negara tujuan ekspor beralih ke negara lain untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. "Selain itu, ketidakmampuan produksi dalam negeri memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor baik dalam kualitas, inovasi, maupun teknologi," ujar Ina.

Pada kesempatan yang sama, Ketua LP3E Kadin Indonesia Didik J. Rachbini menambahkan, bahwa pemerintah harus mewaspadai turunnya kinerja ekspor ini yang akan dapat mempengaruhi transaksi berjalan. Indonesia telah menikmati neraca transaksi berjalan yang tinggi beberapa tahun terakhir ini. Namun, mulai tahun 2011 dan 2012 ini surplus transaksi berjalan menurun drastis dan akan terancam defisit. "Karena itu, penurunan ekspor nonmigas ke beberapa kawasan tujuan ekspor utama harus diwaspadai," ujarnya.

Hal senada disampaikan, anggota LP3E Kadin Indonesia Suharyadi menyarankan, agar pemerintah dan industri mulai melakukan reorientasi negara pasar ekspor. Sebaiknya, ekspor menghindari negara-negara tujuan yang tengah dilanda krisis yaitu Eropa dan AS. "Potensi pasar ekspor di Timur Tengah dan Afrika itu sangat besar. Jika Indonesia berhasil melakukan perluasan pasar ekspor sekarang, maka kinerja industri akan lebih baik lagi tatkala ekonomi Eropa dan AS pulih nanti," ujarnya.

Berdasarkan data yang disajikan LP3E Kadin Indonesia, ekspor nonmigas ke beberapa kawasan utama turun, antara lain ke Eropa (-7,46%), AS (-6,17%), ASEAN (-8,63%). Penurunan ekspor ke beberapa negara tujuan utama yang menurun, yaitu ke Singapura (-8,47%), Malaysia (-4,80%), Thailand (-23,73%), Jerman (-5,32%), Perancis (-23,11%), AS (-6,17%), dan Korsel (-9,19%).

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…