Ekspor dan Pelemahan Global

Oleh : Prof Firmanzah Ph.D

Guru Besar Fakultas Ekonomi UI

 

Melambatnya ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat akan berdampak baik secara langsung atau tidak langsung kepada kinerja ekonomi Indonesia di tahun 2012. Krisis yang terjadi di sejumlah negara utama tujuan ekspor sekarang ini perlu diantisipasi oleh para pengambil kebijakan terutama kalangan eksportir Indonesia. Dampak pelemahan ekonomi regional dan global terlihat dari indikator pertumbuhan ekspor Indonesia pada kuartal I/2012. Menurut BPS, total ekspor Indonesia mencapai US$ 48,53 miliar dan tumbuh hanya 6,93% dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Pada kuartal I/2010, ekspor Indonesia mencapai US$ 35,29 miliar dan mengalami pertumbuhan sebesar 53,68% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Krisis subprime-mortgage di Amerika Serikat pada tahun 2008 sangat memukul ekspor Indonesia dan dampak penurunan yang signifikan terjadi pada kuartal I/2009 dengan nilai ekspor US$ 22,9 miliar dan penurunan mencapai 32,13% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan nilai ekspor Indonesia akan sangat ditentukan oleh tren perekonomian global dan siklus daya-beli masyarakat di negara tujuan ekspor.

Untuk menghindari pengalaman seperti yang terjadi di kuartal I/2009, maka perlu segera dilakukan strategi antisipasi terhadap potensi ancaman perlambatan ekonomi global terhadap ekspor Indonesia. Strategi untuk diversifikasi pasar negara tujuan ekspor merupakan strategi untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara tujuan ekspor selama ini. Data BPS juga menunjukkan terjadi peningkatan nilai ekspor Indonesia ke kawasan ASEAN. Dimana pada  2005, nilai ekspor Indonesia ke ASEAN hanya 18,5% dari total ekspor, meningkat menjadi 21 % di tahun 2010.

Melihat tren perdagangan internal ASEAN menunjukkan arah positif maka strategi perdagangan menjelang ASEAN Economy Community (2015) perlu segera dirumuskan. Selain itu juga, promosi ekspor ke sejumlah negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif seperti Turki, Brasil, India dan China perlu lebih diintensifkan untuk antisipasi perlambatan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat. Koordinasi antara Kementerian Perdagangan dengan Kementerian Luar Negeri perlu lebih diintensifkan agar informasi atas peluang-peluang ekspor dapat ditabulasi dan ditindaklanjuti oleh eksportir Indonesia.

Selain itu juga kebijakan pemerintah untuk melakukan hilirisasi perlu untuk diperkuat. Indonesia perlu memperbesar ekspor produk-produk industri turunan dari sejumlah komoditi seperti CPO, karet, cokelat, pertanian dan perikanan, dan bahan tambang dan mineral yang selama ini hanya di ekspor secara mentah ke negara tujuan.

Dengan adanya proses pengolahan ini maka kita akan mendapatkan nilai ekspor yang jauh lebih tinggi. Tentunya hal ini hanya bisa dilakukan apabila terdapat kerjasama dan koordinasi dari semua pihak. Baik pemerintah (pusat-daerah), parlemen dan para eksportir. Strategi peningkatan hilirisasi juga perlu ditunjang oleh ketersediaan infrastruktur, sistem logistik, teknik produksi dan produktivitas tenaga kerja yang tinggi untuk menopang daya saing produk ekspor Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global.   

 

 

BERITA TERKAIT

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

BERITA LAINNYA DI

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…