Kepala UKP4 : Kelakuan PGN Konyol

NERACA

Jakarta - Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto menilai kelakuan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang mengedepankan ego sektoral sehingga menghambat revitalisasi SPBG sangat konyol.

“Perilaku PGN konyol, saya mengharapkan Pak Dipo (Alam Seketaris Kabinet) agar menyelesaikan ini,” kata Kuntoro di Jakarta, Rabu (9/5).

Menurut Kuntoro, perilaku konyol tersebut karena PGN telah menguasai jaringan pipa gas namun seharusnya jika ada gas yang didistribusikan melalui pipa tersebut hanya membayar sewa pipa saja. “Namun konyolnya, gas yang mau didistribusikan harus jadi milik PGN dulu, mau dikuasasi sendiri dulu,” kata Kuntoro gusar.

Mantan Menteri Pertambangan dan Energi ini menilai, sikap ego sektoral PGN menjadi kendala dalam program nasional konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG). “Saya minta Pak Dipo bertanggung jawab, selesaikan ini, PT PGN agar melepaskan ego sektoral guna mempelancar program revatilisasi SPBG yang menjadi kendala Program Nasional Konversi BBM ke BBG di 12 kota besar,” tegas mantan Dirut PT PLN ini.

Dalam kesempatan itu, Kuntoro juga menyatakan keheranannya melihat lifting atau produksi minyak mentah Indonesia hanya 890 ribu barel per hari (bph), atau di bawah target pemerintah 930 ribu bph. “Produksi hanya 890 ribu bph, tidak masuk di akal. Saya kira masih banyak yang bisa dilakukan,” ujar Dia.

Seharusnya, imbuh Kuntoro, produksi minyak mentah Indonesia bisa lebih dari 1 juta bph. Rendahnya produksi minyak menandakan ada yang salah pada manajemen khususnya di sektor minyak dan gas (migas). “Ini aneh! Ada sesuatu yang salah di manajemen kita khususnya di sektor migas,” tegasnya.

Kuntoro juga menyindir proyek-proyek energi lainnya yang pembangunannya tidak sesuai harapan seperti proyek 10.000 megawatt (MW) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (gothermal). “Proyek 10.000 megawatt baru selesai pengerjaannya 3.000 megawatt, proyek geothermal yang dibangun ditargetkan 5.000 megawatt ternyata baru 1.300 megawatt,” ketusnya.

Trader Minyak

Bukan hanya soal produksi migas, Kuntoro juga bicara soal desakan agar PT Pertamina tak mengimpor BBM melalui perantara (trader) melainkan langsung ke produsen minyak.

Menurutnya, trader minyak atau pedagang minyak kelakuannya memang bermain dengan mafia minyak. Dia menyebut, sudah seharusnya PT Pertamina (Persero) membeli minyak bukan dari pedagang melainkan langsung dari produsen minyaknya.

Dia mengutarakan, para trader minyak sudah biasa bermain dengan para mafia impor minyak. Pasalnya, kelakuan pedagang minyak memang seperti itu. “Mestinya begitu, pedagang main dengan mafia, ya karena kelakuannya begitu, jadi nggak ada masalah dengan itu, untuk itu sekarang kita atur bagaimana,” bilang Kuntoro.

Mantan Kepala BRR ini lantas menyarankan kepada Pertamina agar tidak lagi membeli minyak dari para pedagang minyak. "Tapi pada dasarnya mau beli dari mana saja, mau produsen mana saja, terserah, tetapi yang penting transparan, akuntabel dan paling murah untuk rakyat,” tukas Kuntoro. **kam

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…