Terapkan ISPO - Pemerintah Targetkan Produksi Sawit Capai 40 Juta Ton di 2020

NERACA

 

Jakarta – Pemerintah sudah mulai menerapkan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) terhadap pengusaha kelapa sawit. Saat ini, industri kelapa sawit Tanah Air memproduksi rata-rata 23,5 juta ton per tahun. Sebanyak 17 juta ton di antaranya diekspor ke sejumlah negara. Negara pembeli terbesar yakni India sebanyak 32%, China 13,3%, sisanya ke Eropa dan Amerika Serikat. Karena kebutuhan dalam negeri terus meningkat, maka pemerintah menargetkan produksi komoditas itu mencapai 40 juta ton per tahun di 2020.

Menurut Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, pelaksanaan ISPO ini memiliki jadwal yang akan berakhir hingga 2014 mendatang. "Sebetulnya ISPO ini tidak digunakan sebagai instrumen untuk melawan isu-isu yang terkait lingkungan yang dituduhkan terhadap pengusaha kelapa sawit, tapi lebih kepada roadmap untuk menunjukkan kepada dunia mengenai kepedulian kita terhadap gas rumah kaca," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/5).

Rusman menyatakan ISPO ini bersifat mandatory (wajib) dan akan mendorong penerapan teknologi berwawasan lingkungan pada setiap tahapan produksi, mulai dari pembangunan kebun hingga produksi produk-produk hilir kelapa sawit. Draft Minyak Sawit Indonesia Berkelanjutan (ISPO) ini sempat menjadi isu panas bagi masyarakat kelapa sawit.

Implementasi ISPO ini menurut Rusman tidak dari nol tapi ada fasilitas Permentan yang menetapkan grade (klasifikasinya). Diharapkan ada komisi independen yang memiliki integritas tinggi untuk mengelola ISPO ini.

"Nantinya pengusaha kelapa sawit akan diberikan serifikat yang berlaku selama 5 tahun dan akan dievaluasi setiap tahunnya. Penjadwalan akan cukup ketat untuk perusahaan besar. Tapi untuk yang small holders harus melalui tahap yang lebih dini, dan sosialisasinya yang lebih intensif," ujarnya.

Berdayakan Masyarakat

Oleh sebab itu, perusahaan kelapa sawit harus benar-benar memperhatikan persoalan lingkungan dan benar-benar memberdayakan masyarakat sekitar. Ujung-ujungnya akan ada reward dan punishment dengan penilaian komprehensif akan dilakukan menyangkut ekonomi, sosial dan lingkungan oleh para ahli.

“Yang hasilnya buruk akan ditutup dan yang bagus akan direward. Bentuknya bisa berupa insentif pengurangan pajak. Intinya kita tidak ingin menyusahkan para pelaku kelapa sawit, tapi ISPO ini justru untuk keberlangsungan kelapa sawit," terangnya.

ISPO disusun oleh pemerintah dan lebih memandang kepentingan industri sawit dalam negeri, sedangkan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil Roundtable) dibuat untuk kepentingan konsumen. Presiden Direktur SMART Daud Darsono menjelaskan, RSPO bersifat generik dan mengutamakan tuntutan dan didukung oleh konsumen di Eropa. “Kalau Indonesia mengikuti standar itu maka kepentingannya untuk memenuhi konsumen Eropa,” ujarnya.

Karena itu, lanjut dia, dalam penggunaan standar, Indonesia tak bisa menaifkan status sebagai produsen terbesar di dunia. Daud menuturkan, ISPO dikeluarkan pemerintah untuk mendorong sistem sustainable yang cocok untuk Indonesia, yakni pro industri, pro lapangan kerja, pro pengentasan kemiskinan, dan pro pertumbuhan ekonomi.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…