Analis : Saham Perdana Pegadaian Banyak Diburu Investor

Neraca

Jakarta – Pelaku pasar modal menaruh ekspektasi besar terhadap PT Pegadaian (Persero) yang berencana menawarkan saham perdananya atau initial public offering (IPO) di pasar modal. Alasannya, kinerja Pegadaian terus menunjukkan kinerja yang baik..

Kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo, PT Pegadaian dinilai layak untuk IPO dan bahkan diyakini banyak investor siap memburu saham perdana perseroan, jika IPO dilakukan, “Pertumbuhan laba bersihnya bagus terbukti dengan kenaikan cukup besar dari 2010 ke 2011 sebesar 25%. Laba operasional dan penjualan juga bagus, masalahnya hanya berapa harga yang ditawarkan," katanya di Jakarta kemarin.

Menurutnya, jika Pegadaian melakukan IPO, tentunya akan menambah warna pada daftar perusahaan yang ada di bursa. Saat ini belum ada perusahaan dengan bisnis serupa yang mencatatkan diri di BEI.

Kendatipun demikian, dirinya sepakat dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mendorong Pegadaian tetap memberikan perhatian pada nasabah mikro karena merekalah yang memberikan keuntungan bagus pada Pegadaian.

Sementara itu Direktur Operasional PT Pegadaian, Edi Prayitno mengatakan perseroan menyerahkan keputusan IPO kepada pemegang saham. "IPO itu bolanya ada pada pemegang saham, kalau kami sih akan selalu menyiapkan yang terbaik,"ujarnya.

Dia menuturkan, dengan IPO atau tidak permodalan Pegadaian tetap mencukupi untuk melakukan pembiayaan. "Yang penting itu kami siap dulu. Kalau soal IPO atau tidak, itu tidak ada masalah karena permodalan kami cukup," tandasnya.

Dia menjelaskan saat ini Pegadaian telah menurunkan suku bunga layanan gadai golongan A menjadi sebesar 0,75% per 15 hari, atau sebesar 1,5% selama sebulan. Namun penurunan suku bunga tidak ada kaitannya dengan rencana perusahaan melakukan IPO. Asal tahu saja, penurunan suku bunga memang sudah ada dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dan bahkan ditargetkan penurunan suku bunga secara bertahap setiap tahun dan tidak ada kaitannya dengan IPO.

Edi menjelaskan Pegadaian menargetkan pertumbuhan laba minimal tetap sebesar 18% tahun ini. Untuk itu, perusahaan akan terus meningkatkan jumlah nasabah. "Untuk mencapai laba 18% jumlah nasabah mikro harus kami tambah 17%, sedangkan nasabah syariah minimal tumbuh 60%," katanya.

Sebelumnya Menteri BUMN Dahlan Iskan berjanji akan menyetujui IPO Pegadaian dengan catatan perseroan dapat menurunkan suku bunga, serta meningkatkan jumlah nasabah golongan bawah.

Dahlan mengatakan, nasabah Pegadaian yang kurang mampu saat ini sekitar lima persen. Jika Pegadaian berkeinginan untuk menawarkan sahamnya ke publik, maka Pegadaian seyogyanya menjaga kebutuhan nasabah golongan tersebut.

Menurut dia, penundaan IPO Pegadaian tahun ini dipicu komersialisasi yang akan dilakukan pemegang saham. Artinya, pemegang saham menghendaki persentase laba yang tinggi sehingga akan berdampak pada suku bunga yang akan diterapkan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…