Diskominfo Sukabumi Catat 126 Pengaduan Masyarakat Masuk ke e-Super dan e-Lapor

Diskominfo Sukabumi Catat 126 Pengaduan Masyarakat Masuk ke e-Super dan e-Lapor  

NERACA

Sukabumi - Sampai dengan triwulan pertama, jumlah pengaduan dan pemikiran masyarakat yang masuk ke Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi baik itu lewat e-Lapor dan Sukabumi Participated Responder (e-Super) mencapai 126. Dari jumlah tersebut, Super sebanyak 102 dan e-Lapor mencapai 24 aduan. 

"Di triwulan pertama ini aduan dari masyarakat yang masuk baik itu lewat e-Lapor dan Super berjumlah 126 aduan," ujar Kepala Bidang Pengelola Informasi Publik dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Sukabumi Tantan Sontani, kepada Neraca, Senin (6/4).

Tantan mengatakan, jika melihat data di tahun 2020 tersebut, tentu saja jumlah aduanya mengalami peningkatan, kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan triwulan yang sama."Kalau ditahun 2019 itu hanya berjumlah 89, terdiri dari Super 78 dan e-Lapor 11 aduan. jadi peningkatan itu membuktikan benar-benar memanfaatkan aplikasi tersebut," ungkap Tantan.

Di tahun 2020 tersebut tambah Tantan, Penerangan Jalan Umum (PJU) masih sering diadukan oleh masyarakat, begitu juga dengan masalah infratuktur jalan. Aduan itu persis sama yang diadukan oleh masyarakat di tahun 2019 lalu. Namun, dinas terkait langsung meresponya."Iya sih, PJU dan Jalan masih mendominasi aduan dari masyarakat, selain tentang BPBD," tuturnya.

Sementara aduan berkaitan dengan wabah Covid-19 ini, kebanyakan masyarakat mempermasalahkan penyemprotan, serta dampak perekonomian bagi masyarakat, terutama para pelaku pengusaha yang alami penurunan omset."Diantaranya profesi pangkas rambut, pengusaha futsal yang omsetnya turun, kemudian masyarakat minta bantuan akibat dampak covid-19 tersebut. Kalau dilihat ada 8 dibulan Maret yang aduan datang dari masyarakat mengenai covid-19, diantaranya itu tadi. Tapi kalau masalah masker kebanyakan masuk ke medsos Diskominfo," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Tantan juga mengungkapkan, peran Diskominfo dalam Covid-19 itu, yakni memberikan informasi tentang wabah tersebut, termasuk himbuan jangan termakan isu hoaks ditengah covid-19 ini. Sebab tandas Tantan, data yang di upload lewat media Diskominfo berdasarkan data dari Dinkes ataupun gugus tugas Covid-19. 

"Ini hasil rapat dengan Dinkes, selain menginformasikan perkembangan covid-19 dari data Gugus Tugas 19 (Dinkes), kami juga memberrikan edukasi yang lain, seperti cuci tangan yang benar, termasuk himbauan diwajibkan semua masyarakat pakai masker," aku Tantan.

Sekedar Informasi saja, program e-Lapor merupakan kebijakan pemerintah pusat yang terkoneksi dengan seluruh kota dan kabupaten. Sementara e-Super merupakan program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dan Andri S Hamami. Diskominfo sebagai admin sementara yang menindaklanjuti adalah OPD.

“Setiap aduan yang masuk kami teruskan ke OPD yang merealisasikan aduan. Hasil pemantaun kami respon dari SKPD cukup cepat. Ada yang dalam satu hari sudah direspon walaupun berdasarkan SOP maksimal 3 hari. Kalau lebih lebih dari 3 hari, maka diaplikasi akan ada tanda merah. Ini sekaligus rapot SKPD yang lambat merespon,” pungkas Tantan. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

  NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…

Apkasi Ajak Penyedia Barang/Jasa Ikut APN 2024 Rebut Peluang PBJ Pemerintah

NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…

bjb Ajak Ratusan Mahasiswa UNS Menjadi Enterpreneur Handal

NERACA Solo - Bicara UMKM berarti berbicara ekosistem usaha yang tercipta secara baik. Usaha tanpa pola yang baik akan membuat…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

  NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…

Apkasi Ajak Penyedia Barang/Jasa Ikut APN 2024 Rebut Peluang PBJ Pemerintah

NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…

bjb Ajak Ratusan Mahasiswa UNS Menjadi Enterpreneur Handal

NERACA Solo - Bicara UMKM berarti berbicara ekosistem usaha yang tercipta secara baik. Usaha tanpa pola yang baik akan membuat…