Pedagang Raup Cuan Berlipat Berkah Tol Trans Sumatera

Wanadi (38) petani asal Palembang, Sumatera Selatan merasakan betul cuan berlipat dari usahanya berjualan sayuran dan buah buahan hasil kebun miliknya bisa menjangkau lebih jauh ke pasar induk Kramat Jati Jakarta. Biasanya hasil buminya, seperti rempah, lada, pisang, jengkol dan sayuran lainnya hanya di jajakan di Bakauheni atau hingga Merak. Tetapi sejak adanya tol Trans Sumatera, hasil kebun bisa dijual ke pasar induk di Jakarta.”Kalau dulu belum ada tol trans Sumatera, kita jualan hasil kebun paling hanya sampai Merak karena khawatir kalau terlalu jauh akan busuk di tengah jalan. Kini sejak ada tol, distribusi jualan bisa sampai ke pasar induk Kramat Jati dengan harga jual yang lebih mahal,”katanya.

Dirinya mengakui sejak beroperasinya beberapa ruas tol Trans Sumatera, kini distribusi barang hasil bumi di pulau Sumatera ke Jakarta atau ke Jawa lebih cepat dan begitu juga sebaliknya. Bayangkan saja, ruas tol Bakauheni-Palembang dengan panjang 365 km kini dapat ditempuh dalam waktu 4 jam dengan kecepatan 60 sampai 80 km perjam. Padahal sebelum ada tol ini,  jarak tempuh hingga 12 jam dari Bakauheni ke Palembang.

Ya, kesaksian akan manfaat proyek tol Trans Sumatera dalam menekan efisiensi dan percepat waktu jarak tempuh tentu saja dirasakan para pelaku usaha logistik dan juga para supir angkutan umum. Direktur Operasional dan Sales JNE, Edi Santoso mengatakan, keberadaan beberapa ruas tol baru, seperti tol Trans Sumatera sangat efektif dan berdampak terhadap penurunan biaya logistik. Disampaikannya, penurunan biaya logistik yang timbul merupakan akibat dari waktu tempuh untuk pengiriman barang melalui jalur darat dari satu wilayah ke wilayah lain menjadi lebih cepat. “Kecepatan dan ketepatan waktu itu menjadi nilai tambah tersendiri meskipun di satu sisi timbul biaya ekstra untuk membayar tol,”ujarnya.

Menurut Edi, penurunan biaya logistik terlihat di beberapa wilayah, di antaranya karena telah hadirnya tol trans Sumatera, tol trans Jawa, maupun akses jalan nasional di Sulawesi. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia, Zaldy Ilham Masita menyambut gembira telah beroperasinya ruas tol yang akan mempercepat pengiriman barang dari sentra produksi di selatan Sumatra ke Pelabuhan Panjang atau Bakauheni. “Di Sumatera, jalur non tol itu rawan kejahatan. Jadi, tol ini akan sangat membantu,” kata Zaldy.

Namun demikian, lanjutnya, pemerintah kini juga harus memperhatikan ketersediaan kapal roro di pelabuhan. “Jangan sampai terjadi bottle neck. Kapal roro harus ditambah untuk mengangkut barang,” tandasnya. Hal senada juga disampaikan Bayu (40), supir truk barang di salah satu perusahaan ekspedisi ini bercerita, pengiriman barang dari Jakarta ke Palembang dan Jambi dan begitu juga sebaliknya terasa lebih mudah karen ada tol Trans Sumatera dari Lampung sampai Sumatera Selatan.”Kehadiran jalan tol membantu mempersingkat waktu perjalanan dalam mengirim barang ke tempat tujuan, yaitu dari Jakarta lewat Pelabuhan Bakauheni, kemudian dilanjutkan ke Terbanggi Besar. Selain waktu tempuh yang lebih cepat, ada jaminan keamanan dalam perjalanan di jalan tol karena tidak perlu lagi melintasi daerah rawan, baik dari segi keamanan maupun pungutan liar dari oknum yang tidak bertanggung jawab,”ungkapnya.

Disampaikannya, perjalanan dari Jakarta hingga Palembang atau Jambi bila menggunakan jalan biasa sekitar lima jam, maka dengan menggunakan jalan tol menjadi 2,5 jam dari Pelabuhan Bakauheni hingga Terbanggi Besar. Ketua Bidang Angkutan Orang Organisasi Angkutan Darat (Organda), Kurnia Lesani Adnan membenarkan, adanya tol Trans Sumatera sangat menguntungkan bagi pengusaha otobus karena terpangkasnya waktu tempuh.

Dari Bakauheni ke Terbanggi Besar saja, kata Sani, kini hanya ditempuh paling lama tiga jam. Padahal sebelumnya, bisa mencapai lima jam."Kalau tadinya dari Bakauheni ke Terbanggi Besar lewat jalan Lintas Sumatera bisa makan waktu 4-5 jam. Nah kalau bablas tol terus bisa 2-3 jam doang itu," ujarnya.

Kecepatan waktu tempuh itu juga bisa dicapai karena kini dengan lewat jalan tol bus tidak lagi bersinggungan dengan kendaraan pribadi. Katanya, kalau lewat jalan nasional Lintas Sumatera, kepadatan lalu lintas yang berujung kemacetan seringkali terjadi. Menurutnya, kepadatan itu bukan cuma timbulkan kemacetan tetapi juga membuat resiko kecelakaan menjadi tinggi.

Kehadiran mega proyek tol Trans Sumatera dari Aceh hingga Lampung sepanjang 2.974 km, merupakan komitmen besar pemerintah selain menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing, juga mempercepat mobilitas barang dan jasa antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan membangun pusat produksi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tol Trans Sumatera akan meningkatkan geliat ekonomi.

Dia memperkirakan kisaran multiplier effect yang bisa dihemat masyarakat dari efisiensi kendaraan sebesar Rp 2,23 triliun per tahun.“Jumlah manfaat dari keseluruhan permanent impact tol trans Sumatera bisa capai Rp 769,5 triliun. Jauh lebih besar dari nilai proyeknya itu sendiri,” kata Sri Mulyani.

Angka tersebut sudah termasuk dengan keuntungan yang diraup pengembang dan pemangku kepentingan lain, termasuk masyarakat. Sebelumnya, lembaga pendidikan dan riset logistic, Supply Chain Indonesia menilai bahwa operasional jalan tol di Sumatra bagian selatan bakal memberi dampak positif bagi angkutan logistik.

 

 

Optimalkan Pariwisata

 

 

Thobri (45) pengusaha kayu asal Lampung ini juga menikmati tol Trans Sumatera dalam pengiriman barang dari Lampung ke Jakarta atau ke Palembang yang mempersingkat jarak tempuh dan juga menekan biaya operasional.”Kalau dulu bisa berhari-hari kirim barang, kini hanya beberapa jam sudah sampai.”tandasnya.

Dia menuturkan, kehadiran ruas tol Bakauheni-Terbanggi Besar sangat membantu baik dari segi waktu maupun efisiensi dalam biaya operasional. Dia pun tidak ragu untuk menggunakan ruas tol tersebut dari gerbang tol Lematang.”Motong waktunya jauh sekali. Kalau lewat lintas Sumatra bisa sampai 4 hari sampai Palembang. Kalau lewat tol sehari bisa sampai,"tuturnya.

Dia bercerita, lamanya perjalanan menggunakan jalan lintas Sumatra disebabkan kondisi jalan yang rusak di banyak titik. Selain itu, truknya kerap dihadang dan ditahan selama perjalanan."Adalah oknum yang bisa nahan truk sampai 2 hari. Alasannya jalan rusak dan saya harus nunggu atau ngasih batu untuk perbaikan jalan," tuturnya.

Berkah dari tol Trans Sumatera ini juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya di kawasan potensi wisata. Asal tahu saja, sejak adanya tol tersebut geliat ekonomi di pariwisata Lampung tumbuh pesat. Apalagi di sana banyak objek wisata yang ditawarkan kepada wisatawan baru berupa destinasi yang menonjolkan kekayaan alam, seperti Gunung Anak Krakatau, Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, dan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), serta Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).  

Pengamat Ekonomi Universitas Lampung, Asrian Hendi Caya menjelaskan, capaian kumulatif pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2018 menjadi catatan positif yang diraih pemerintah. Namun, nilai tersebut dinilai masih dapat terus meroket pada tahun selanjutnya, terutama segera beroperasinya secara aktif dan keseluruhan jalan tol Bakauheni—Terbanggibesar."Hasil ini akan terus berlanjut hingga tahun depan. Prediksi itu terlihat, karena trennya dalam tiga tahun terakhir terus naik. Untuk menjaga agar tetap tinggi ada peluang dari jalan tol yang mulai aktif. Aktivitas tol meningkatkan mobilitas orang dan barang, sehingga aktivitas ekonomi pun ikut tumbuh," kata Asrian.

Menurutnya, proyek strategis nasional itu menjadi salah satu peluang untuk meningkatkan ekonomi terus tumbuh. Selain itu, peluang lainnya bisa didatangkan dari pembangunan infrastruktur pertanian. Sebab, perekonomian Lampung sebagian besarnya masih ditopang dari sektor pertanian.

Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo menyatakan terbukanya konektivitas melalui tol Trans-Sumatra tidak hanya membuka pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Sumatra, tetapi juga industri pariwisata. “Tak bisa dipungkiri bahwa pengembangan pariwisata di Provinsi Lampung semakin bergairah sejak beroperasinya jalan tol Trans Sumtera dan dermaga eksekutif,”ungkapnya.

Kemudahan akses jalan tol Trans Sumatera membuat Lampung menjadi destinasi wisata yang makin terbuka, sehingga para investor makin tertarik berinvestasi di daerah ini.  Mulai 2015-2016 sudah ada 12 hotel dibangun di Kota Bandar Lampung, ibu kota Provinsi Lampung. Sejumlah investor baru juga telah menyatakan berminat membangun hotel dan apartemen di Kota Bandarlampung karena total wisatawan yang berkunjung di lampung meningkat dan lebih dari 10 juta tahun 2019 dan di tahun ini ditargetkan 10 juta.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap dengan beroperasinya ruas jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Tinggi yang merupakan bagian dari tol Trans Sumatera juga dapat mendongkrak investasi di Provinsi Lampung. Jokowi juga ingin jalan tol tersebut bermanfaat bagi pengembangan pariwisata,”Ini akan men-trigger investasi untuk masuk ke lokasi-lokasi yang berkaitan dan berdekatan dengan tol, ini yang kita koneksikan," ujar Jokowi.

Meningkatkan konektivitas industri pariwisata, kata Jokowi dapat membuat ekonomi daerah tergerak dengan cepat. Oleh karena itu, ada tugas daerah membangun konektivitas dengan jalan tol agar menjadi satu dengan kawasan wisata. Pasalnya, hal ini akan menggerakkan ekonomi jauh lebih cepat. Melihat besarnya manfaat dan potensi ekonomi yang didapatkan masyarakat dan pemerintah daerah, memacu PT Hutama Karya untuk mempercepat proyek pembangunan tol Trans Sumatera hingga batas waktu yang ditentukan pemerintah.

Sebagai informasi, perseroan melalui Peraturan Presiden No. 100 Tahun 2014 yang kemudian diubah dengan Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2015 menjadi BUMN yang diamanatkan untuk pembangunan proyek tol Trans Sumatera. Tercatat hingga November 2019, Tol Trans Sumatera yang sudah beroperasi sepanjang sepanjang 467,6 km. Ruas yang sudah operasional tersebut yakni Bakauheni – Terbanggi Besar 141 km, Terbanggi Besar - Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 Km, Palembang – Indralaya 22 km, Medan – Binjai 10,46 km, Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi 62,2 km dan Belawan - Medan - Tanjung Morawa 43 km.

Direktur Utama PT Hutama Karya, Bintang Perbowo mengatakan, akan ada banyak kemudahan yang bisa didapatkan masyarakat jika tol Trans Sumatera sudah terhubung. Diantaranya, ada akses ke pelabuhan daratan. Bekerja sama dengan PTPN VII dan Pelindo II, Hutama Karya akan mengembangkan "dry port" atau pelabuhan daratan. Dry port ini akan berada di ruas tol Trans Sumatera di Pelabuhan Panjang, Lampung.

Kemudian mempermudah ekspor. Dimana Sumatera dikenal sebagai ‘New Growth Engine of Indonesia’ karena berdekatan dengan Malaysia, Singapura dan Thailand. Maka dengan adanya jalan tol Trans Sumatera TTS akan meningkatan ekpor di sepanjang Sumatera.”Hasil perkebunan dan sebagainya bisa langsung diangkat dari daerah produksi ke daerah yang membutuhkan. Tol ini menghubungkan dengan port-port terdekat untuk mejadi angkutan logistik yang lebih baik,” kata Bintang.

Menurut Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri, Dendi Ramdani mengatakan, keberadaan jalan tol Trans Sumatera dinilai bakal menopang industrialisasi di Sumatera, sebuah transformasi yang harus dilakukan untuk memutus ketergantungan terhadap ekspor komoditas. Dimana fluktuasinya harga komoditas sempat membuat perekonomian Sumatera labil.

Maka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi perlu industrialisasi dan itu butuh infrastruktur seperti jalan tol dan pelabuhan. Mengingat proyek jalan tol maupun industrialisasi merupakan proyek jangka panjang, maka pembangunan jalan tol merupakan satu aspek yang perlu didukung pembangunan di sektor lainnya, seperti penyediaan energi, air, dan pelabuhan. Walhasil, megaproyek tol Trans Sumatra baru akan menuai hasilnya dalam waktu 15-20 tahun dari sekarang. Semoga.

 

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…