Rumah Hemat Energi

 

Neraca

Orientasi rumah terhadap matahari termasuk penting pada bangunan hemat energi. Efektivitas penggunaan cahaya matahari bisa mengurangi penggunaan lampu pada siang hari. Dalam desain awal, kita bisa memperhitungkan ruang-ruang mana saja yang perlu cahaya matahari lebih banyak pada pagi, dan ruang mana yang perlu sinar banyak pada sore hari.

Desain yang baik juga mampu mengatur bagaimana cahaya siang masuk ke dalam rumah tanpa menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan seperti terlalu silau, atau memanaskan suhu ruang di siang hari.

Salah satu cara hemat energi yang giat dikampanyekan adalah rumah hemat energi. Seperti apakah rumah hemat energi yang dianggap ideal saat ini? Konsep rumah hemat energi adalah rumah yang bisa menurunkan kadar pemakaian energinya, terutama listrik untuk aktivitas sehari-harinya. Ada beberapa konsep yang harus diterapkan untuk rumah seperti ini.

Menanam pepohonan di sekitar rumah dapat menurunkan suhu bangunan rumah di siang hari. Denah rumah yang langsing atau memanjang pun lebih memudahkan dan menjamin terjadinya aliran udara jika kita membuat bukaan silang.

Bangunan yang terlalu pendek akan lebih pengap pada saat cuaca panas terik. Makin tinggi atap, makin sejuk. Ini bisa kita buktikan pada beberapa bangunan tradisional Indonesia. Namun bangunan rumah tetap harus didesain dengan baik dengan skala yang proporsional.

Ventilasi yang cukup dan dengan posisi tepat akan memperlancar sirkulasi udara dalam ruang agar tidak pengap dan lembab. Gunakanlah ventilasi silang, yaitu membuat ventilasi di sisi ruang yang berseberangan agar udara mudah mengalir. Bangunan rumah dengan atap terang akan lebih sejuk daripada bangunan yang atapnya berwarna gelap.

Hemat energi dapat dimulai dari rumah kita sendiri. Membangun atau merenovasi rumah sebaiknya tidak sekadar mementingkan gaya belaka, melainkan ada kiat agar rumah ramah lingkungan. 

Memilih peralatan rumah tangga yang berefisiensi tinggi menjadi suatu hal yang penting dalam rumah berkonsep hemat energi. Poin ini memang tidak berhubungan langsung dengan fisik bangunan, namun sangat berpengaruh dengan biaya listrik yang kita keluarkan setiap bulan. Sekarang pilihan merek dan spesifikasi alat rumah tangga semaikn beragam. Pilihlah yang hemat energi listrik sehingga memiliki life cost yang ringan untuk operasionalnya.

Konsep rumah hemat energi adalah rumah yang hanya menggunakan tenaga listrik saat benar-benar dibutuhkan. Saat ini, karena keterbatasan ruang, para pengembang seperti memaksakan tata letak rumah yang berdempetan hingga satu-satunya jalan keluar buat rumah tersebut adalah bagian depan. Banyak rumah masa kini yang hanya memiliki jendela di bagian depan sementara bagian samping dan belakang merupakan tembok yang langsung menempel pada dinding tetangga. Rumah tipe seperti ini merupakan tipe rumah yang boros energi. Pemilik rumah tidak memiliki pilihan lain kecuali menghidupkan banyak lampu di siang hari karena sinar matahari tidak dapat masuk ke bagian dalam rumah mengingat jendela yang tersedia hanya di bagian depan.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk menghemat pemakaian listrik di rumah adalah pengaturan interior rumah. Seringkali, atas nama privaci, kita perlu memasang sekat atau menggunakan perabot besar sebagai sekat antar ruang. Meskipun hal ini sah-sah saja, tetapi penggunaan interior rumah berukuran besar hanya akan membuat cahaya matahari sulit menembus hingga ruang bagian dalam. Akibat tertutup oleh interior rumah yang besar, terpaksa kita harus menyalakan lampu untuk penerangan.

Penggunaan alat-alat listrik lain juga perlu diperhatikan. Dengan membuat desain rumah yang ramah lingkungan seperti memperbanyak jendela yang langsung berhubungan dengan udara luar membuat kita tidak perlu memasang pendingin ruangan yang tentu akan mengurangi penggunaan energi kita.

Kita bisa membuka jendela dan membiarkan angin masuk ke dalam dan menjadi pendingin ruangan alami. Desain rumah tidak terbatas pada bentuk rumah semata. Kita juga harus memperhatikan desain halaman rumah kita.

Desain halaman harus sinergis dengan desain rumah utama. Jika kita menginginkan rumah hemat energi, penambahan jendela tanpa pengaturan halaman akan menjadi percuma. Rumah bisa menjadi sejuk karena ada banyak tanaman di sekitar rumah.

Mendesain halaman dengan penanaman banyak pohon akan membuat udara di sekitar rumah sejuk. Hembusan angin akan membawa hawa sejuk tersebut masuk ke dalam rumah melalui jendela yang terbuka hingga pendingin ruangan tidak lagi diperlukan. Hal ini akan membantu penghematan banyak energi listrik. Namun semua kembali lagi kepada selera si pemiliknya, karena terkadang rumah menjadi cerminan kepribadian dan karakter si pemilik.

BERITA TERKAIT

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

BERITA LAINNYA DI Hunian

Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN

  Commercial Smart TV dan CreateBoard LG Raih Sertifikasi TKDN NERACA Jakarta - PT. LG Electronics Indonesia (LG) baru saja…

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…