Mengatasi Gangguan Makan karena Stres 'di Rumah Aja'

Stress eating merupakan kondisi ketika seseorang tak berhenti makan karena stres, cemas, atau merasakan emosi lainnya. Stres eating rentan terjadi ketika seseorang berada dalam situasi yang tertekan seperti isolasi atau berdiam di rumah untuk mencegah penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Dalam situasi yang menegangkan, sebagian orang dapat kehilangan nafsu makan dan sebagian lainnya justru tak berhenti mengunyah. Saat berdiam di rumah, seseorang memiliki akses yang lebih leluasa terhadap makanan. Mulai dari memasak sendiri hingga aplikasi pesan antar. Kondisi makan yang berlebihan karena stres dapat diatasi dengan sejumlah cara. Berikut cara mengatasi makan karena stres saat berada di rumah.

1. Kenali pemicu

Penting untuk mengetahui pemicu stres yang membuat Anda ingin makan terus. Pemicu dapat berasal dari konsumsi berita, media sosial, atau pun teman-teman. Sebisa mungkin hindari pemicu stres agar hasrat untuk makan juga berkurang.

2. Makanan favorit dan nutrisi

Seimbangkan porsi makanan favorit yang umumnya tidak sehat dengan makanan yang bernutrisi tinggi. Ahli menyatakan, tak ada yang salah dengan mengonsumsi makanan yang disukai, asalkan dengan porsi yang seimbang. Makanan favorit baik untuk meningkatkan suasana hati. "Apakah itu keju, cokelat, atau keripik, jangan dibuang dari dapur Anda," kata ahli nutrisi Carolyn O'Neil, dikutip dari CNN.

3. Porsi makanan

Perhatikan porsi makanan sebelum mengonsumsinya, terutama makanan ringan. Misalnya, Anda dapat membagi keripik dalam beberapa plastik kecil. Satu plastik untuk sekali konsumsi. Pembagian porsi yang diikuti dengan disiplin tinggi dapat mengurangi makan yang berlebihan karena stres.

4. Posisi makanan

Letakkan makanan yang menggugah selera pada tempat yang tidak terlihat dan sulit dijangkau. Posisi makanan yang terlihat akan menimbulkan selera makan dan membuat Anda tak berhenti mengunyah.Namun, khusus untuk makanan yang sehat seperti sayur dan buah sebaiknya diletakkan pada tempat yang terlihat dan mudah dijangkau.

5. Tanyakan pada diri sendiri

Sebelum mengambil makanan, tanyakan kembali pada diri sendiri apakah Anda benar-benar lapar. Alih-alih mengonsumsi makanan, alihkan keinginan untuk makan dengan menelepon teman, mandi, mendengar musik, atau menonton.

6. Minum teh

Tak ada salahnya mengonsumsi teh di sela-sela aktivitas. Rehat untuk minum teh merupakan cara yang baik untuk meredakan stres. Minum teh atau diganti dengan secangkir kopi dan segelas cokelat dapat menenangkan pikiran.

7. Makan virtual

Saat isolasi di rumah, cobalah untuk makan bersama dengan teman atau pacar secara virtual. Makan bersama sambil berbincang dapat menenangkan pikiran dan membuat rasa kenyang muncul.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…