Moodys Pangkas Peringkat Alam Sutera

NERACA

Jakarta - Perusahaan pemeringkat Moody’s Investor Service menurunkan peringkat utang PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dari menjadi Caa1 dari sebelumnya B3. Moody’s Vice President and Senior Credit Officer, Jacintha Poh dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, penurunan peringkat karena perseroan diperkirakan bakal membutuhkan suntikan dana eksternal untuk memperpanjang utang yang jatuh tempo pada 2021.”Kami tidak yakin ada dana internal untuk memperpanjang tenor. Depresiasi rupiah Indonesia terhadap dolar AS dalam rupiah minggu lalu telah memperburuk risiko refinancing Alam Sutera,”ujarnya.

Pada Maret 2020, emiten berkode saham ASRI itu mengumumkan penebusan atas notes 2021 sebesar US$60 juta. Moody’s memperkirakan aksi itu membutuhkan dana sekitar US$44 juta yang diperoleh dari pinjaman Bank Permata dan Bank BCA. Lalu sisa US$20 juta menggunakan berakhirnya lindung nilai keuangan atau hedging. Meskipun demikian, Jachinta pesimitis perseroan dapat memenuhi seluruh kewajiban menggunakan kas internal pada tahun depan.

Pasalnya, ASRI hanya mengantungi kas senilai US$69 juta atau Rp1,1 triliun per September 2019. Sementara perseroan setikdanya membutuhkan dana Rp600 miliar untuk modal kerja antara 12 sampai 18 bulan ke depan. Oleh sebab itu, Moody’s menilai manajemen finansial ASRI terbilang lemah karena utang akan segera jatuh tempo.

Jachinta mengatakan, peringkat ASRI akan kembali diturunkan bila tidak mampu menebus utang pada 2021. Adapun peningkatan peringkat bisa saja terjadi apabila ASRI menaikkan EBIT/interest di atas 1 kali. Sebagai informasi, PT Alam Sutera Realty Tbk melalui anak usahanya, Alam Synergy Pte Lte, mengajukan permohonan persetujuan (consent solicitation) untuk mengamandemen syarat dan ketentuan dua surat utang (global bond) yang telah diterbitkan.

Aksi ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi perusahaan dalam menggalang dana jangka panjang hingga US$ 185 juta. Dua global bond Alam Synergy yang akan diamandemen kontraknya adalah senior notes senilai US$ 175 juta dengan bunga 11,5% yang jatuh tempo 2021 dan senior notes senilai US$ 370 juta dengan bunga 6,625% yang jatuh tempo 2022.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…