Optimis Pasar IPO Masih Positif - Bumi Benowo Targetkan Dana Rp 156 Miliar

NERACA

Jakarta – Meskipun di tengah kondisi pasar modal dan ekonomi yang kurang kondusif, tidak menyurutkan rencana IPO PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (Bumi Benowo). Bahkan perusahaan yang bergerak dibidang properti ini masih optimis bakal meraup dana segar dari hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 156 miliar.

Direktur Utama Bumi Benowo Sukses Sejahtera, Felix Soesanto dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, target dana IPO didapatkan setelah perseroan menetapkan harga penawaran Rp 120 per lembar terhadap maksimal penerbitan 1,3 miliar (27%) saham baru. Asal tahu saja, awalnya, perseroan berniat menerbitkan saham baru hingga 1,5 miliar saham (30%), tetapi di tengah kondisi pasar yang kurang kondusif pun target dana raihan perseroan masih tercapai hingga di atas Rp 150 miliar, seperti yang telah ditetapkan pada awal masa penawaran.

Kini rencana IPO perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).”Dari dana tersebut, perseroan akan mengalokasikan sebesar 75% di antaranya untuk membeli tanah seluas 58.719 m2 di Kebomas, Gresik, di Jawa Timur, dan sisa dananya akan digunakan untuk modal kerja,” kata Felix.

Disampaikannya, pembelian tanah yang akan dilakukan perseroan merupakan upaya untuk menambah persediaan lahan (landbank) dan nantinya akan dibangun menjadi pergudangan. Pada tahun 2019, perseroan juga baru saja menambah landbank sebanyak 6.683 m2 dan 2.250 m2 sehingga nanti setelah IPO total landbank Bumi Benowo menjadi sekitar 10 hektare.

Selain menerbitkan saham baru, perseroan juga menerbitkan 650.000 waran sebagai pemanis (sweetener) bagi investor IPO perseroan. Waran tersebut diberikan dengan rasio 2:1 atau berarti setiap pemilik 2 lembar saham ajan mendapatkan 1 waran. Waran tersebut akan diterbitkan dengan harga pelaksanaan Rp 200 dan dapat dieksekusi oleh pemegang saham sejak Oktober 2020 sampai April 2021.

Dalam penerbitan saham baru dan penawaran umum perdana itu, saham Bumi Benowo juga sudah mengantongi status sebagai saham syariah yang masuk Daftar Efek Syariah. Penetapan sebagai saham syariah itu didasari Keputusan Dewan Komisioner OJK No.24/D.04/2020. Tercatat sampai September 2019 kemarin, perseroan memiliki aset senilai Rp 106,59 miliar yang terdiri dari aset lancar Rp 83,55 miliar dan aset tidak lancar Rp 23,04 miliar. Ekuitas Bumi Benowo tercatat Rp 102,1 miliar dan liabilitas Rp 4,49 miliar.

Pada periode yang sama, perusahaan mencatatkan penjualan sebesar Rp 20,36 miliar dengan laba kotor 5,49 miliar dan laba bersihRp 3,94 miliar. Pendapatan tersebut naik 427,56% dari perolehan  September 2018. Perusahaan asal Surabaya tersebut sudah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi (lead underwriter) penawaran sahamnya.

Felix Soesanto menambahkan bahwa di tengah kondisi perekonomian yang kurang kondusif sekarang, perusahaan masih optimis terhadap prospek industri e-commerce dan logistik yang menjadi target pasar pergudangan perusahaan.“Industri e-commerce dan logistik yang menjadi target pasar perusahaan masih akan tetap cerah,”jelasnya.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…